Buku: Hypno Teaching, Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi

Hipnotis oleh sebagian orang masih dipandang sebagai sesuatu yang kurang baik, padahal hipnotis adalah sesuatu yang bisa dibuktikan secara ilmiah, bahkan logis. Saat ini kita lihat cukup banyak penerapan hipnotis dalam kehidupan misalnya untuk kesehatan fisik, psikologis dan hal-hal yang menyangkut patologi sosial.

Hipnotis dan Sejarahnya

Di Negara-negara maju hipnotis cukup berkembang pesat dan dimanfaatkan secara positif. Untuk itulah disana hidupnotis sudah sejak lama digunakan untuk mengatasi ikhwal psikis dan fisik. Perkembangan hipnotis dimulai dari Hipnotis tradisional yang sudah mulai 4000 tahun Sebelum Masehi, hipnotis konvesional hingga hipnotis modern.

Sebenarnya belum ada yang tahu pasti kapan hipnotis asal mulanya berkembang karena hipnotis ada sebelum sejarah tercatat. Hipnotis tradisional sebenarnya perkembangan hipnotis pada pelaksanaan ritual jaman dulu. Sedang Hipnotis Konvensional dimulai James Braid, seorang dokter dari Inggris pada abad ke-19. Ia membuktikan hipnotis bersifat psikologis, ia juga dikenal sebagai bapak hipnotis. Hipotis pada era Modern mulai diyakini bahwa fenomone hipnotis diakibatkan dari kekuatan sugesti.

Pengertian Hipnotis

Hipnotis tak sama dengan tidur, jika orang tidur tak menyadari apa yang ada disekitarnya maka jika hipnotis meski tubuh beristirahat (seperti tidur) namun ia masih bisa mendengar dengan jelas dan merespon informasi yang diterimanya.

Hypno Teaching

Hipnosis bisa dimanfaatkan untuk optimalisasi proses belajar-mengajar. Heriyanto Nurcahyo secara harfiah mengatakan Hypnoteaching berasal dari kata hypnosis dan teaching. Kemudian bisa diartikan seni berkomunikasi dengan jalan memberikansugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas.

Pada Prinsipnya hypnoteaching akan mengubah persepsi para siswa terhadap guru yang mengajar, yakni guru menjadi pelindung mereka. Suasana belajar yang menyenangkan akan memudahkan penyerapan dan pemahaman pelajaran. Guru juga dapat memperhatikan siswa, karena perhatian siswa dapat dianggap sebagai bentuk perhatian.

Selain menekankan pada perubahan persepsi hypnoteaching juga fokus pada kekuatan vibrasi, metafora dan edifikasi. Persepsi memiliki kekuatan dalam mempengaruhi fikiran siswa, kekuatan vibrasi merupakan sesuatu yang terpancar berdasrkan atas kekuatan fikiran yang dibangun, misal memperhatikan kebaikan siswa. Sedang kekuatan metafora adalah keinginan yang luar biasa untuk mencapai tujuan dan dapat diungkapkan orang lain. Dalam hypnoteaching, guru dianggap sebagai motivator, fasilitator dan koselor oleh siswa-siswanya.

Pembelajaran dalam metode konvensional cenderung mengganggap guru ialah orang yang paling benar, sehingga setiap siswa harus menerima semua ilmu darinya. Sedang dalam Hypnoteaching, seorang guru juga dituntut demikian akan tetapi lebih menekankan seorang guru memotivasi siswanya supaya berperan aktif atau siap menyampaikan hal-hal yang menurutnya salah atau kurang sependapat.

Dalam buku ini secara garis besar memuat sejarah hingga perkembangan Hypno, untuk hypnoteaching sendiri dalam buku ini memang dibahas namun belum begitu mendetail sehingga memang perlu eksplorasi lebih dalam untuk penerapannya.

Hal yang mungkin bisa jadi perdebatan adalah adanya penerapan hypnoteaching yang membuat suyet nyenyak dan tertidur, karena tak semua pembelajaran bisa diterapkan hal ini. Namun untuk penjelasan tentang Pacing hingga Leading yang umumnya ada dalam ilmu hipnosis memang perlu diterapkan dalam penerapan Hypnoteaching.

_

Judul Buku: Hypno Teaching, Memaksimalkan Hasil Proses Belajar-Mengajar dengan Hipnoterapi
Penulis: Ibnu Hajar, M.Pd
Penerbit: Diva Press
Halaman: 148

Selamet Hariadi