Mengambil Pelajaran dari Kematian

Kemarin diiringi hujan aku dan bersama rekan lainnya ta’ziyah ikut berbela sungkawa atas meninggalnya salah satu anggota keluarga (nenek) dari siswi yang aku jadi wali kelasnya atau bagiku sahabat belajarku. Ini untuk kesekian kalinya aku mendapatkan berita meninggalnya keluarga sahabat belajarku. Raut kesusahan, lelah, dan hal duka lainnya terpancar dari mereka meski kadang coba ditutupi.

Kematian… lalu?

Meninggal dunia, wafat, mati atau apapun istilahnya menjadi hal akhir hidup kita di dunia yang menggambarkan bagaimana bahwa hidup kita di dunia sementara. Kalau kita mendapat kabar meninggal seseorang, bagaimana kita menyikapinya? Apakah kita dapat mengambil pelajaran dari kejadian itu?

Selayaknya kita mengambil pelajaran dari Kematian. Berita yang aku terima beberapa waktu lalu bahwa ada siswi yang ditinggalkan neneknya tentu wajar jika tangisannya tersedu-sedu, bahwa ada yang terpancar dari sikap diamnya yang membuatku melakukan berbagai cari untuk menghiburnya.

Kemarin saya mintakan barokah Fatihah saat di kelas yang aku bimbing belajarnya, pelajaran buatku dan buat mereka di kelas itu adalah menjadi pelajaran jika keluarga kita yang meninggal. Berapa banyak kita mengecewakan keluarga? Apakah kita sudah banyak memberi senyum dan kebanggannya pada keluarga kita? apakah ada uang dari orang tua yang malah digunakan untuk berpacaran tak jelas?

Hidup bagaimanapun memang adalah sebuah hal yang tak ketahui kapan akhirnya. Hal wajar jika kita dekat dengan orang, lalu orang itu meninggal dan kita merasa terpukul dan tergambar dalam diri kita raut yang sediah dan tangisan. Lalu apakah kita juga sudah siap meninggalkan kebaikan dalam hidup kita?

Pelajaran, ya apakah kematian orang lain membuat kita memahami apakah makna sebenarnya dari hidup. Ingat… Hidup kita ini untuk apa…?

Saat Tertinggal

 

menghargai waktu-selamethariadi.com
Menghargai Waktu

Terkadang setiap orang tak merasa bahwa hidup harus bergerak, terkadang baru terasa saat melihat orang lain sudah beberapa langkah di depan. Saat kita menyadari hal itu, maka kita harus memiliki tenaga ekstra dengan berjuang lebih keras lagi agar bisa lebih baik dan tidak tertinggal hingga kalau bisa di depan orang lain.

Hidup kadang ada teguran seperti hal itu, kita terlalu santai menikmati hidup hingga kita lupa bahwa hidup kita hanya stagnan atau berhenti di tempat tanpa perkembangan yang berarti. Sedang orang lain yang dulunya biasa sudah meninggalkan kita. Maka, ada 2 hal yang harus dilakukan saat hal itu. Pertama adalah mempercepat langkah hidup kita agar sama atau bahkan lebih baik dari orang lain dan yang kedua adalah melalui jalan pintas, jalan pintas kehidupan tentunya harus baik yakni yang dilandasi ketaatan pada ALLAH.

Jalan Pintas juga ada 2, yakni jalan pintas saat ada tikungan. Jalan jenis ini adalah jalan umum saat kita lihat di game atau bahkan jalan pertandingan. Namun jika jalannya lurus bagaimana? Apakah ada jalan pintas? Jalan jenis kedua ini bisa digambarkan jika terjadi ketertinggalan di jalan dengan tipe yang lurus. Jalan pintas ketika jalan lurus adalah dengan kecepatan yang ditambah lewat lurus atau lewat atas atau bisa juga menembus tanah, nah jalan pintas jenis 1 dan 2 tentunya kita harus diijinkan oleh ALLAH Sang pemilik Jalan kehidupan kita.

Maka, jika mengalami ketertinggalan segeralah menyusul…

Menghargai Pekerjaan

menghargai waktu-selamethariadi.com
Menghargai Waktu

Hidup senantiasa berjalan beriringan dengan waktu. Hidup yang Terbaik dari hidup sebelumnya adalah sebuah keinginan saya setiap waktu. Kemarin saya dihadapkan pada sebuah hal yang membuat saya merenungi kehidupan ini. Hal itu adalah harga dari pekerjaan kita. Pernahkah kita menghargai pekerjaan kita atau paling tidak pekerjaan orang lain? Beberapa waktu yang lalu saya mendengar rekaman Ippho Santosa saat seminar di malang menyampaikan betapa mahalnya harga slide yang menarik yang ditampilkannya, kisaran jutaan gitu seingat saya.

Wow, betapa harga yang tinggi untuk pekerjaan itu. Harga yang tinggi itu juga bisa dilihat dari pengetahuan yang mahal akan pekerjaan itu. Kita bisa lihat berapa nilai harga pekerjaan yang dilakukan seorang penyanyi dengan penari pengiringnya atau mungkin kuli dengan mandornya, tentu yang memiliki kemampuan lebih-lah yang mempunyai nikai harga pekerjaan yang tinggi. Kita bisa lihat juga jasa Training, Motivator atau inspirator sekelas Jamil Azzaini atau yang lainya. Berapa harga mereka? ya, tentunya mengikuti seminar atau pelatihan mereka hitungan uangnya cukup besar. Kenapa harga mereka tinggi? harga yang tinggi tersebut bisa dilihat dari aspek pengetahuan yang dipunyainya. Pengetahuan mengendalikan pendengarnya tersebutlah yang membuatnya menjadi inaspirator bagi yang mendengar mereka, karena tak setiap orang memiliki kemampuan seperti itu.

Dari sini kita dapat mengambil pelajaran berherga kali ini yakni pentingnya menghargai pekerjaan. berapa harga pekerjaanmu? hingga berapa harga waktu yang dihabiskan untuk mengerjakan pekerjaan itu? Jika kita mempunyai kemampuan unik yang jarang orang punya, maka harga kita juga akan tinggi. Jika kemampuan yang kita punya tak banyak yang memiliki, maka harganya juga tinggi. Pun demikian jika kita dalam usaha bersama atau dalam perusahaan maka Hargai pekerjaan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Be Best Together!