Selamet Hariadi – Reseacher – Online Strategist

Akhirnya bisa melakukan Explore Samsung Galaxy S9 dan S9+ juga. Kesempatan ini saat ada Camera Mastering Class Samsung Galaxy S9 dan S9+. Informasi didapat dari mbak Avy. Alhasil, saya pun mendaftar untuk bisa melakukan Explore Samsung S9 lebih jauh. Berikut Ulasannya…

Review Samsung Galaxy S9 dan S9+

Surabaya di beberapa titik masih memiliki ciri khas macetnya. Saya sampai di Java Paragon Hotel and Residences sekitar pukul 16 sore. Sebuah tempat mewah dan cocok untuk menggali lebih dalam Review Samsung Galaxy S9 dan S9+.

Acara Camera Mastering Class Samsung Galaxy S9 dan S9+ dilaksanakan di The Café Java Paragon. Selepas melakukan registrasi ulang, saya masuk ke ruangan yang sudah ada rekan-rekan media dan undangan lainnya.

Sekitar pukul 17 sore acara dibuka oleh MC yang kocak. Bapak Erwin Susanto dari Samsung Jakarta menjelaskan 2 kelebihan Samsung, yakni:

1. Samsung satu-satunya perusahaan di dunia yang mengutamakan inovasi
2. Samsung adalah brand yang selalu mendengarkan customer.

Beliau juga memberikan 3 Kelebihan Samsung Galaxy S9 dan S9+, yaitu adanya Low Light, Low Noise dan Super Slow-mo. Generasi Premium terbaru dari Samsung Galaxy ini mengandalkan slogan “The Camera, Reimagined”.

Slogan atau tagline Samsung Galaxy S9 dan S9+ memberikan kesan pada masyarakat bahwa Samsung melakukan pembenahan pada sisi kamera. Banyak hal dilakukan ini mengedepankan kemampuan kamera daripada jor-joran layaknya perusahaan lain dengan membesarkan pixel kamera.

Bahkan menurut perwakilan Indosat ooredoo yang memberikan sambutan, beliau terkesan dengan smartphone Samsung. Beliau memakai pertama kalinya Samsung Galaxy S8, itu merupakan ponsel ansdroid pertamanya. Beliau masih terkesan dengan berbagai fiturnya.

Mas Rendy yang adalah Galaxy Master juga memberikan gambaran tentang Explore Samsung Galaxy S9 dan S9+ ini. Galaxy Master adalah orang yang mengulik lebih dalam tentang seri galaxy. Mas Rendy berujar kalau biasanya dia berbicara sekitar 8 jam tentang Samsung Galaxy. Namun kali ini disingkat waktunya sekitar 10 menit.

Menurut sang galaxy master, seri Samsung Galaxy S9 dan S9+ sasarannya memang adalah kaum/generasi milenial yang inten pada bagian modis. Oleh karenanya berbagai hal yang ditawarkan pada Samsung Galaxy S9 dan S9+ cocok sekali mendukung kegiatan sehari-hari era Milenial ini.

The Camera, Reimagined menurut mas Rendy, Samsung menawarkan sesuatu yang berbeda dari sisi kamera. Hal ini pun beliau tunjukkan dengan berbagai fitur yang bisa buat melongo. Berbagai fitur ini bisa didapat di Samsung Galaxy S9 dan S9+.

Berikut Fitur Samsung Galaxy S9 dan S9+ yang sempat diulas:

• Super Low Light, fitur yang bisa menyesuaikan besaran cahaya pada objek yang difoto. Sekali jepret pula akan dapat 12 gambar sekaligus dan dipilih yang terbaik untuk ditunjukkan ke pengguna.
• Super Slow-motion, mendapatkan 960 frame/second. Hal ini 4x lebih lambat dari merek lainnya.
• AR Imoji, fitur yang bisa membuat sticker wajah sendiri.
• Second Folder, fitur yang bisa membuka pake iris hingga retina.
• Find My Mobile, fitur yang memungkinkan tracking Samsung Galaxy S9 dan S9+. Kita juga bisa melakukan hapus maupun back-up data dari jarak jauh.
• Intelegent Scare, fitur yang bisa membuka Samsung Galaxy S9 dan S9+ memakai wajah hingga iris mata.

Coaching Clinic Fotografi dari iFotografi Indosat ooredoo

iFotografi Indosat ooredoo adalah komunitas di Indosat ooredoo tentang dunia fotografi. Gambaran singkatnya kegiatan ekstra bagi Karyawan indosat ooredoo yang suka akan foto memfoto. Mas budi dan Mas Kun dari iFotografi ooredoo Jakarta memberikan coaching clinic tentang fotografi dalam kesempatan ini.

Mas Kun memulai dengan menjelaskan bagaimana menghasilkan foto yang baik. Setidaknya ada 3 langkah untuk menghasilkan foto terbaik:

1. Obyek yang menarik
2. Gear terbaik
3. Komposisi atau angle memfoto yang baik

Beliau juga menjelaskan kalau Explore Samsung Galaxy S9 dan S9+ ini lebih cepat dari DSLR dengan speednya. Beliau juga menunjukkan hasil karyanya yang menakjubkan. Dalam sebuah foto yang terlihat bagus ternyata terkandung cerita menarik di dalamnya. Bahkan terkadang hal sepele terlihat begitu luar biasa di foto jika proses mengambilnya baik dan benar.

Mas Budi pun memberikan sharing tentang dunia fotografi. Tepatnya pada bidang food photography, bagaimana mengambil dan menghasilkan foto yang bagus dari sebuah makanan. Tentunya ini bermanfaat bagi yang sebelum makan, melakukan jepretan lewat smartphonenya.

Ada 8 hal yang perlu diperhatikan dalam food photography menurut mas Budi, yakni:

1. Konsep makanan, biasanya jenis makanannya. Bisa Chinese food atau Indonesian food.
2. Komposisi pencahayaan fotografi
3. Styling/complementary color
4. Komposisi gambar (Rule of Thrids, Diagonal, Dead centre)
5. Background
6. Property Pendukung (Placemart, cutting board, kain dan sebagainya)
7. Angle atau sudut pengambilan gambar
8. Editing

Selepas pemaparan mas Budi ini, saya dan rekan lainnya melakukan praktek foto baik food photography maupun foto dengan ada model orangnya. Rekan lainnya beruntung bisa memfoto menggunakan Samsung Galaxy.

Saya pun berkesempatan melakukan Explore Samsung Galaxy S9 Plus. Flagship premium ini di tangan terasa nyaman. Saya menggunakannya untuk melakukan kegiatan fotografi di lokasi acara. Berbagai set tempat disediakan untuk mendukungnya. Termasuk dukungan pencahayaan yang disedikan menambah kualitas foto semakin ciamik dengan Samsung Galaxy S9 dan S9+.

Di akhir acara ada game hingga pengundian pemenang. Mereka yang di awal masuk lokasi acara membeli paket 100ribu indosat ooredoo memiliki kesempat mendapatkan hadiah. Kesemua yang mengikuti undian mendapatkan hadiah, mulai dari yang voucher pulsa 100 ribu hingga Samsung Gear Fit 2 pro dan Samsung Gear Sport.

Ohya, untuk yang melakukan kontes foto juga dipilih foto yang terbaik. Ada 2 kategori, Food Photo dan talent Photo. Ada Zamroni dan Aldi yang memenangkan kontes ini, mereka masing-masing mendapatkan Samsung Gear. Selepas melakukan Explore Samsung Galaxy ini, saya berpendapat ini merupakan sebuah inovasi yang menarik untuk dimiliki. Hal ini tentunya akan mendukung kegiatan era milenial ini. [SH]