‘Bearing’ mungkin istilah ini sudah tidak asing bagi kalian yang menekuni bidang otomotif. Bagi kalian yang masih awam dengan istilah ini mari kita bahas. Bearing merupakan bantalan yang bertugas sebagai penopang poros supaya putaran atau gerakannya tidak mengakibatkan gesekan yang cukup besar. Kalian dapat menemukan konsep bearing dalam kehidupan sehari hari, seperti pada peralatan rumah tangga, mesin industri, dan sebagainya. Sebenarnya jika ditinjau dari kebutuhan, bearing terbagi menjadi dua bagian, yaitu Roller Bearing dan Ball Bearing. Kali ini kita akan membahas mengenai bearing yang bertipe roller.
Roller bearing memiliki peran cukup besar yaitu bertanggung jawab atas beban radian. Alhasil beban yang diterima cukup besar dan berat. Sayangnya, roller ini tidak mampu menerima beban thrust yang cukup besar. Mungkin itu bisa dilakukan akan tetapi kecepatan yang dimiliki ialah sedang hingga terbatas. Karakteristiknya ialah menggunakan roll sebagai penyangga utamanya dan mempunyai garis kontak antara rel dan roll. Selain itu, bentuk yang dimiliki tipe bearing ini ialah silinder. Bentuk ini akan memungkinkan bearing menerima banyak kontak antara outer surface dan inner surface. Inner surface digunakan untuk membantu pergerakan ball atau roller dibagian luar sehingga mampu bertugas sebagai penyangga bearing. Adapun outer surface memiliki tugas yang hampir sama dengan inner surface namun fokus ke bagian dalam.
Seperti kebanyakan bearing, Roller Bearing juga terdiri dari beberapa tipe, meliputi:
- Tappered Roll Bearing (Bearing Gelinding Roll Tirus)
Bearing ini sering digunakan pada bantalan spindel dan bantalan roda. Dilansir dari richoku.com, alasan pemilihan tipe ini ada dalam berbagai bantalan ialah karena kemampuan menanggung beban radial dan beban thrust yang besar. Tak heran jika menemukan tipe ini di mana-mana karena tidak semua tipe roller mempunyai kelebihan tersebut. Cara kerjanya mengandalkan bagian ujung poros yang berputar secara bersamaan agar menahan radial load dan menahan gerakannya ke arah kanan kiri poros (thrust load).
- Cylindrical Roller Bearing (Bearing Gelinding Roll Silinder)
Jika kalian pernah membaca mengenai angular contact ball bearings maka roller tipe ini memiliki jenis yang sama dengan itu. Perbedaan keduanya terletak pada bentuknya yang berupa tabung dengan dua sisi bearing. Keunggulan yang dimiliki bearing ini ialah mampu bertugas untuk menahan radial yang mana cukup berat. Sistem transmisi menggunakan roller tipe ini sebagai pendukungnya. Kalian dapat menemukan beragam tipe ini dipasaean dengan berbagai jenis diameter lubang. Dari perbandingan diameter silinder 3:1 hingga 1:1. Biasanya dilapisan terluar silinder dilapisi agar mampu menerima beban lebih besar.
- Spherical Roller Bearing (Bearing Gelinding Roll Lengkung)
Bearing jenis ini mampu menerima beban aksial tidak seperti bearing tipe lainnya. Selain itu, tipe ini memiliki keunggulan dalam penyesuaian diri terhadap defleksi yang diperoleh dari sumbu porosnya.
- Neesle Bearing (Bearing Gelinding Roll Jarum)
Neesle bearing memiliki bentuk tabung berukuran kecil yang menerapkan sistem roll silinderis. Karena diameternya yang kecil tersebut menyebabkan tipe ini banyak diterapkan pada lokasi-lokasi yang sempit. Tipe ini kembali dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu bearing yang rollnya berada di dalam sangkar (cage) dan diluar sangkar. Roll yang ada di dalam sangkar mampu beraktivitas dengan baik bahkan dengan putaran yang tinggi. Adapun roll yang berada di luar sangkar mampu menerima banyak beban karena memuat roll yang lebih banyak pula.
- Roller Thrust Bearing
- Flexible Roller Bearing
Nah, itulah beberapa tipe roller bearing yang dapat kalian ketahui. Jika kalian ingin mengenal bidang ini lebih jauh maka kunjungilah Logam Makmur. Situs tersebut menyediakan beragam jenis bearing yang dapat kalian pelajari. Masalah kualitas dan kelengkapan produk jangan khawatir sebab disanalah distributor yang terpercaya hingga luar negeri.