Salam SuksesMulia…
Saat mengalami titik nadir adalah saat kita mendapat pengaruh akan HIDUP perlu PERJUANGAN LEBIH. Beberapa tahun yang lalu seperti biasa hampir setiap pekan saya dengan sahabat lainnya antar kampus berkumpul guna memperkuat keimanan dan SEMANGAT sebagai PEMUDA yang ingin jadi perubah ke Arah LEBIH BAIK.
Seperti Biasanya acara dimulai dengan semak membaca Al-Qur’an, lalu ada taushiah hingga pada sesi diskusi. Saat inilah seorang senior kami saat itu dan beliau yang sangat saya kagumi juga menjelaskan sebuah buku yakni buku “TUHAN INILAH PROPOSAL HIDUPKU…”, Penjelasan tentang buku ini sangat asyik dan membuat kami harus menjadikan HIDUP LEBIH BERARTI lagi.
Saat sesi sudah selesai, saya dan sahabat saya yang lain berniat meminjam buku tersebut. Karena kantong kami saat itu, dengan berbagai pertimbangan buku itu kami fotokopi dan setiap dari kami yang menginginkannya memiliki buku fotokopi tersebut.
Buku ini membimbing saya dan juga sahabat saya yang lain tentunya untuk memaksimalkan waktu. Namun seiring berjalannya waktu, saat saya membutuhkan buku tersebut ternyata buku itu hilang entah kemana mungkin juga bisa terselip. Akhirnya saya pun membeli buku “TUHAN INILAH PROPOSAL HIDUPKU…” ini yang asli dengan buku “MAKELAR REZEKI” yang merupakan buah karya seorang yang cukup inspiratif, yakni Pak Jamil Azzaini. Apakah sampai disitu? Belum cerita ini berlanjut karena saya belum menemukan passion dan apa yang akan saya capai dengan jelas. Akhirnya saat saya mengikuti seminat “MAKELAR REZEKI” saya menemukan inti sebenarnya, yakni sebuah pencapaian/prestasi yang terbaik yang dicapai dalam hidup kita ini.
Terima kasih pak Jamil atas buku Inspiratifnya, ohya saya mulai mengenal Pak Jamil Azzini sebenarnya mulai dari buku “KUBIK LEADERSHIP”, kalau tidak salah saat itu saya butuh buku tentang kepemimpinan maka saya dapatlah buku tersebut. Buku yang sangat bagus yang say abaca hanya dari meminjam di Perpustakaan, namun saat beberapa waktu kemudian saya menemui pula buku tersebut dengan cover barunya.
Saya Mengenal pak Jamil sebelum itu memang tak cukup respek, bahkan saat seseorang yang saya cintai bercerita banyak tentang Pak jamil yang didapatnya dari twitter. Kekagumannya kadang masih membuat saya iri dan akhirnya saya juga kagum akan pak Jamil mengenal interaksinya di twitter, facebook, klout dan berbagai hal hingga bertemu di seminar “MAKELAR REZEKI” lalu mendapat pelukan yang hangat dari Beliau. Setalah itu saya tetap kagum dengan beliau melalui banyak hal yang dilakukan, guyonan hingga inspirasi beliau di blog hingga social media.
Salam SuksesMulia!