Selamet Hariadi – Reseacher – Online Strategist

Linkage Program  Baznas kota Malang dibahas di Seminar Nasional. Gedung DPRD kota Malang mulai ramai dipenuhi warga. Mulai dari mahasiswa, bapak-bapak hingga ibu-ibu Pendamping Kesehatan Kemandirian Masyarakat (PKKM). Ada acara yang diselenggarakan Baznas kota Malang di gedung wakil rakyat ini.

Warga yang hadir bisa merasakan tempat duduk di kursi Dewan Ruang rapat Paripurna DPRD. Kursi dimana tiap 5 tahunan sekali diperebutkan mereka yang ingin mewakili suara rakyat. Kursi empuk dimana tiap kursinya ada banyak suara dan harapan rakyat dititipkan disana.

Kali ini, 16 desember 2017. Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) kota Malang menyelenggarakan kegiatan di tempat megah ini. Jika biasanya wakil rakyat yang duduk di ruang paripurna ini memutuskan nasib rakyat melalui wadah konstitusi. Kali ini warga yang diwakili wakil rakyat yang duduk di kursi-kursi ruang rapat paripurna ini.

Ada apakah gerangan banyak warga di tempat ini? Baznas kota Malang dibantu Bolang (Blogger Kompasiana Malang) menyelenggarakan Pasar Raya Baznas 2017. Kegiatan Seminar Nasional merupakan rangkaian acara yang melingkupinya.

Di sisi luar gedung ada berjajar komunitas ekonomi semut binaan Baznas. Ada 130-an Usaha Kecil yang menyemarakkan Pasar Raya Baznas kota Malang ini. Jumlah tersebut adalah pilihan dari 2.250 usaha kecil lainnya yang merupakan binaan Baznas kota Malang.

Linkage Program, hulu-hilir Ekonomi Semut

Kegiatan Seminar Nasional mengangkat tema “Sinergi Membangun Negeri Bersama Ekonomi Komunitas Semut dalam Menghadapi Globalisasi”. Rencananya Wakil Presiden Republik Indonesia yakni H. Muhammad Jusuf Kalla diundang hadir. Selain itu ada pula Menteri Agama Republik Indonesia Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua Baznas Pusat Prof. Dr. Bambang Sudibyo hingga Walikota Malang Moch. Anton diundang pula untuk hadir dalam Seminar Nasional rangkaian Pasar Raya Baznas ini.

Rangkaian awal Seminar ini dimulai dengan pembukaan lantunan merdu nan syahdu ayat-ayat suci al Qur’an. Banyak makna dalam lantunan kalam ilahi dalam kitab suci ummat Islam ini. Setelah itu ada menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama kemudian ada Tari Rantaya yang apik dipersembahkan oleh adik-adik Omah Sinau Karangploso-Malang.

Dalam kata pembukanya, Dr. Fauzan Zenrif selaku Ketua Baznas kota Malang menyampaikan bapak Wakil Presiden tak dapat hadir. Usaha yang dilakukan telah optimal, terkadang memang semuanya diserahkan pada Allah. Meski demikian, acara seminar dalam rangkaian Pasar Raya Baznas kota Malang ini tetap digelar.

Ketua Baznas kota Malang juga menyampaikan tentang program hulu-hilir dalam bentuk Linkage Program . Binaan Baznas kota Malang sejumlah 2.250 usaha di-linkkan atau disinergikan hulu hingga hilir. Pun juga beliau menyampaikan program PKKM Baznas kota Malang yang mendampingi lansia tersebar di kota Malang. Perlu kesabaran dan ketelatenan untuk mendampingi masyarakat.

Linkage Program  Baznas kota Malang yang mensinergikan komunitas Ekonomi Emut mendapat perhatian. Di awal sesi seminar Nasional, Prof. Dr. H. Satori Ismail dalam Kitab Al-Qur’an. Karakter semut dalam al-Qur’an beliau ungkapkan sebagai karakter yang mau bergotong royong dan jalan yang lurus. Meski ada hambatan, mau bersama dilewati dengan adanya diskusi.

Senada dengan yang disampaikan Ir. Nana, Komisioner Baznas kota Malang. Beliau menyampaikan tentang Zakat Community Development dimana program pemberdayaan yang saling terintegrasi. Hal ini seirama dengan Linkage Program  yang dilakukan Baznas kota Malang.

Baznas kota Malang melalui seminar Nasional ini menjadi bagian penting dari rangkaian Pasar Raya Baznas kota Malang 2017. Utusan berbagai lapisan hadir, pun juga Baznas dari lain daerah. Mulai dari Baznas Kalimantan Selatan, Baznas Kulon Progo hingga Baznas Garut yang terlihat dari pakaian yang mereka kenakan.

Linkage Program  Baznas kota Malang sebagai program hulu-hilir sinergi ekonomi semut perlu diterapkan lebih baik lagi. pun juga pada daerah lainnya. Sinergi Linkage Program  dengan instansi lain yang sama visinya untuk mengembangkan komunitas ekonomi semut layak menjadi masukan. Sinergi yang saling menguntungkan akan membuat program hulu-hilir ekonomi menjadi lebih optimal. (SH)