Kunjungan “Spesial” ke Federal Oil Factory

Undangan Kunjungan kali ini terasa berbeda karena melihat pola kerja di Industri, terutama pada Perusahaan Pelumas. Apa itu?

Jawa Timur tiba-tiba Spesial

Salah satu hal yang berbeda dari Kompasiana Visit sebelum-sebelumnya adalah ada tempat khusus untuk 2 kompasianer dari Jawa Timur. Hal ini tentu membuat Jawa Timur tiba-tiba menjadi Spesial. Acara Kompasiana di Jawa Timur sangat jarang dibandingkan kota sekitaran ibu kota. Tentulah hal Spesial ini diharapkan bisa berkembang di masa mendatang, jadi bukan hanya ibu kota yang berdaya namun juga daerah.

Saya dari Kabupaten Malang dan Pak Mawan dari Gresik mendapatkan keberuntungan kursi khusus untuk bisa hadir ke Kompasiana Visit kali ini ke Federal Oil. Perkenalan kami juga pada saat sehari sebelum berangkat via telepon.

Jawa Timur bisa dimaklumi Spesial bagi Federal Oil karena MPM Group sebagai basis grup Industri-nya memiliki cakupan cukup luas di Jawa Timur. Ini bisa dilihat dari PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM) yang merupakan dealer tunggal Honda di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur. Maka, perkembangan pemakai pelumas Federal Oil dari dulu cukup meluas di wilayah Jawa Timur.

Membuktikan Federal Oil, Pelumas dengan jargon Spesial

Jargon Spesial merupakan hal yang diangkat Federal Oil pada berbagai iklan, promosi maupun bahan profil-nya. Nah, Kompasiana Visit ke Federal Oil akan menjadi Spesial karena bisa melihat dengan langsung proses hingga sales service yang diberikan Federal Oil sebagai Pelumas Spesialis.

Dari informasi media, Federal Oil memiliki Pabrikasi yang modern dengan sistem Robot. Kompasiana Visit ini bisa menjadi gambaran mengenal bagaimana proses Pabrikasi yang ada pada Federal Oil.

Naik Pesawat Tanpa Kartu Identitas

Dalam agenda Kompasiana Visit ke Federal Oil, saya diharuskan naik Pesawat untuk menuju Jakarta. Hal ini karena lokasi yang dijadikan Kompasiana Visit adalah di Pulogadung, Jakarta.

Jarak Bandara Juanda dan Kabupaten Malang cukup jauh, sehingga untuk menempuh perjalanan ke Bandara menggunakan pilihan transportasi; mulai dari: Kendaraan Pribadi, Bis hingga Travel. Sehari sebelum pemberangkatan saya memesan Travel karena lebih ringkas langsung ke Bandara, meski juga memikirkan mau dengan kendaraan pribadi namun belum begitu faham tentang penitipan kendaraan di Bandara. Sedang untuk Bis sebenarnya jadi cadangan jika memang pemesanan Travel sudah tak ada.

Dari instruksi pada saat pemesanan dan bayar tiket Travel, jam 2 pagi harus siap untuk penjemputan. Namun ternyata saat sekitar jam 1-an Travel sudah menjemput. Hal ini tentu menjadikan kepanikan tersendiri, karena baru disadari saat sudah naik Travel ada yang ketinggalan yakni kamera (untuk mengambil gambar Kompasiana Visit) hingga dompet.

Jika kamera yang ketinggalan mungkin bisa digantikan kamera handphone untuk mengambil gambar (meski handphone juga belum full baterainya pada saat berangkat). Dompet yang berisi uang dan kartu identitas pribadi yang ketinggalan.

Seperti biasanya saya naik Pesawat sebelum-sebelumnya, dalam proses check-in di bandara diperlukan KTP atau kartu identitas lain untuk memverifikasi data penumpang. Padahal KTP atau identitas pribadi adalah hal yang penting dalam proses check-in di Bandara nantinya. Inilah yang membuat saya berfikir dan mencari informasi di internet mengenai hal ini. Ada informasi bisa menggunakan scan kartu Identitas, namun hal ini juga masih belum menemui kejelasan karena masih pertanyaan dalam diri apakah bisa menggunakan scan tersebut.

Sampai di bandara pun hal ini masih menjadi buah pemikiran hingga saat masuk check-in ke gate pesawat. Pada saat check-in ini saya serahkan print out booking tiket dan kartu identitas punya Pak Mawan. Syukurlah… petugas ternyata tak meminta identitas saya yang ketinggalan. Hal ini juga berulang saat akan masuk ruang tunggu sebelum ke pesawat. Alhasil… saya naik pesawat tanpa kartu identitas, yang saya fikir juga bagaimana pulangnya nanti semoga bisa lancar pula di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta.

Pada saat pulang hal seperti keberangkatan tadi ternyata tak sama. Setelah menyerahkan identitas pak Mawan, ternyata saya juga dimintai kartu identitas. Syukurlah pakai scan KTP ternyata bisa, alhasil naik pesawat lagi untuk kepulangan ke Jawa Timur. Ini bisa jadi pengalaman jika menggunakan scan Kartu Identitas untuk membantu check-in, namun lebih baik tentunya membawa Kartu Identitas yang asli.

Kompasianer Berkumpul di Titik Kumpul

Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, saya dan Pak Mawan cukup bingung kemana kami menuju setelah ini. Setelah kontak mas Kevin yang diberikan nomor mas Radja, kami hubungi mas Radja untuk mendapat informasi menuju ke lokasi titik kumpul.

Setelah mendapat informasi kami naik taksi menuju gedung Kompas-Gramedia, lalu berjalan ke Bentara Budaya Jakarta. Sesampainya disana ternyata sudah ditunggu cukup banyak Kompasianer. Dari sekian Kompasianer saya temui Sahabat Kompasianer Malang yakni Pak Hery yang jauh-jauh ikut juga serta dari daerah lain seperti Surabaya hingga Yogyakarta.

Banyak obrolan santai dengan sesama Kompasianer dan para Admin di Bentara Budaya Jakarta ini sambil menunggu Kompasianer lainnya. Setelah cukup Kompasianer, sebelum berangkat ada ritual yang umum dijalankan yakni berfoto bersama. Hehe…

 

Mengenal Lebih jauh Pelumas Federal Oil

Setelah berfoto kami naik bis yang sudah disediakan untuk menuju Federal Oil Factory. Selama perjalanan hal yang ditemui adalah kemacetan Jakarta seperti saya dan Pak Mawan rasakan saat dari Bandara ke Gedung Kompas-Gramedia.

Bis rombongan Kompasianer berputar-putar mencari lokasi Kompasiana Visit kami. Sempat ke Federal Oil Factory namun ternyata ke tempat satunya lagi. Federal Oil memang punya lokasi yang berbeda untuk Pabriknya, karena tak hanya 1 Pabrik (Factory).

Sesampainya di Federal Oil Factory kami sudah disambut bersama dengan awak media professional. Setelah mengisi daftar hadir kami rombongan kompasianer ke lantai atas untuk ke sebuah ruangan. Ada materi khusus sebelum mengunjungi Pabriknya melihat proses Pabrikasi Federal Oil.

Setelah Semua Kompasianer dan awak media kumpul di ruangan tersebut, ada sambutan dlanjut materi yang menjelaskan tentang Pelumas hingga mengenal lebih jauh tentang Federal Oil. Kompasianer memang antusias menyimak, karena sebagian sudah melakukan riview tentang produk Federal Oil jadi akan nyambung dengan materi yang di-share tersebut.

Pada saat sesi pertanyaan pun Kompasianer ambil bagian untuk memberikan pertanyaan termasuk saya tentang Federal Oil. Kesempatan mengetahui lebih banyak saat Kompasiana Visit tentu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Menelusuri Federal Oil Factory

Setelah kupasan materi selesai, Kompasianer dan awal media yang hadir diajak ke pabrik Federal Oil untuk melihat proses yang ada di Pabrik Federal Oil. Dibagi beberapa gelombang untuk masuk ke pabrik, hal ini karena jumlah peserta kunjungan ini yang cukup banyak.

Saya kebetulan mendapat gelombang akhir, bersama Kompasianer yang lain kami dijelaskan proses mulai dari penyiapan wadah pelumas oleh robot hingga proses-proses lainnya sampai siap dikirim ke gudang.

Video Proses Robot Deva di Federal Oil Factory: https://www.youtube.com/watch?v=L6VzCJv-Fro

Federal Oil adalah perusahan Pelumas PERTAMA di Indonesia yang menggunakan robot untuk membantu proses produksinya, sehingga kecepatan hingga ketepatan pada prosesnya lebih diperhatikan.

Kami para Kompasianer dan rekan Media ditunjukkan 3 robot yang digunakan oleh Federal Oil dalam proses ini, mulai dari Robot Deva, Robot Fill dan Robot Cap.

Robot Deva digunakan untuk menyiapkan wadah pelumas dan menyalurkannya ke proses berikutnya. Wadah pelumas ini disiapkan sedemikian rupa tertata agar pada proses berikutnya berlangsung baik.

Robot Fill adalah robot yang digunakan untuk mengisi racikan pelumas Federal Oil ke dalam wadah yang ada. Dengan menggunakan robot ini takaran sudah diperhitungkan dengan matang. Setelah mengisi pelumas dalam wadah, maka Robot ini akan memberikan Seal khusus pada wadah tersebut.

Ada pula Robot Cap yang memberikan tutup khusus untuk melindungi takaran pelumas di dalam wadah.  Penutup ini selain akan melindungi pelumas dalam wadah, juga sebagai penanda orisinilitas pelumas yang dikemas Federal Oil Factory.

 

Video Proses Robot Deva, Fill dan Cap di Federal Oil Factory: https://www.youtube.com/watch?v=1xuOrAiRoGU

Proses Pabrikasi yang dilakukan Federal Oil memang modern,  sehingga dalam sehari bisa menghasilkan 28.000 produksi wadah botol yang berisi pelumas yang dihasilkan. Ada 2 Pabrik yang digunakan untuk menunjang produksi yang berlokasi di Pulogaung, Jakarta.Untuk pabrik pertama di Jl. Rawa Gelam dengan sistem sudah semuanya menggunakan Robot bisa menghasilkan 16.000 produksi wadah botol yang berisi pelumas. Sedang Kompleks Pabrik kedua di Jl. Rawa Bali dengan sistem  sebagian menggunakan Robot  bisa menghasilkan 12.000 produksi wadah botol yang berisi pelumas.

 Video Penjelasan Pelumas Federal Oil Asli Buatan Indonesia: https://www.youtube.com/watch?v=2BUOy7mrLhI

Federal Oil juga merupakan Peluas asli buatan Indonesia dengan proses Pabrikasinya yang modern. Dengan teknologi Turbo Venturi Molecule Chrusher (TVMC) menjadikan Pelumas yang dihasilkan Federal Oil berkualitas. Teknologi ini berguna mencampur Base Oil dan Zat Aditif-nya untuk menghasilkan kualitas baik bagi pelumas. Saat di Pabrik Federal Oil saya baru tahu kalau Teknologi TVMC merupakan teknologi  satu-satunya yang menerapkan adalah Federal Oil. Sedang penggagasnya adalah orang Indonesia.

Press Conference Endurance Journey with Federal Oil

Setelah Menelusuri proses Pabrikasi Federal Oil, Kompasianer dan awak media istirahat sholat dan makan siang. Selanjutnya adalah mengikuti Press Conference Endurance Journey. Endurance Journey  with Federal Oil  merupakan tajuk agenda acara yang digelar Federal Oil  menjawab tantangan uji ketangguhan pelumas Federal Oil . Agenda ini menguji 2 jenis Motor yakni Sport dan Matik, 1 motor Sport 250cc dan 3 motor matik.

Uji ketangguhan ini menempuh medan dari Banda Aceh hingga ke Jakarta. Total Jarak yang ditempuh yakni lebih dari 3.500 km. Medan yang dilalui para rider yang melakukan Uji ketangguhan ini sangat ekstrem selain jarak jauhnya juga suasana yang dirasakan pada medan yang dilalui.

Waktu yang dibutuhkan untuk jarak Aceh ke Jakarta ini adalah 11 hari, mulai dari 25 agustus 2015 hingga 4 september 2015. Kondisi mesin digeber sedemikian rupa melalui cuacana dan medan yang ekstrem adalah hal yang harus ditaklukkan Federal Oil  untuk memberikan bukti Pelumas Federal Oil  memang benar-benar spesial.

Metode yang digunakan pada Endurance Journey  untuk Pengujian Pelumas Federal Oil  formula baru ini ada 3 yakni: Laboratorium, Lapangan dan Workshop; seperti disampaikan oleh tim dari Motor Plus yang melakukan Pengujian. Dengan metode ini akan diketahui seberapa mampu pelumas Federal Oil  dalam meningkatkan performa sampai menjaga suhu mesin.

Metode Laboratorium dengan Dyno Test. Pada Metode ini digunakan untuk menguji performa Sepeda Motor sebelum menggunakan Federal Oil  formula baru. Dari pengujian awal ini bisa diketahui performa sepeda motor sebelum digunakan pada Uji Ketangguhan di lapangan.

Metode Lapangan dengan menempuh jarak lebih dari 3.500 km. Jarak yang ekstrem ini diambil melebihi jarak umum pergantian pelumas. Seperti diungkapkan tim Motor Plus, jarak ini memang diambil jika pada pemakaian di masyarakat ada yang bandel belum ganti pelumas melebihi waktu ganti pelumas sesuai arahan di petunjuk pemakaian sepeda motor yang dikeluarkan Pabrik sepeda motor.

Metode Workshop dengan melakukan pembongkaran mesin, seusai dilakukan oleh pengujian menggunakan metode sebelumnya. Pembongkaran mesin ini digunakan untuk melihat tingkat keausan dan kondisi mesin setelah dilakukan Uji Ketangguhan dari Aceh ke Jakarta.

Video tentang Hasil Bongkar Mesin setelah Endurance Journey: https://www.youtube.com/watch?v=IQhr2QaN6cg

Dyno Test digunakan juga pada metode akhir untuk mengetahui Power sampai Torsi sepeda Motor. Seperti dijelaskan oleh Tim Motor Plus, karakter Oli itu jika pada pemakaian awal pada tingkat Power Mesinnya seperti standar pabrik, jika terus digunakan maka akan enak dipakai namun jika terus dipaksakan power mesinnya akan turun. Hal ini berbeda untuk Karakter Pelumas yang bagus adalah powernya akan semakin baik seperti pada Pelumas Federal Oil .

Video tentang Hasil Akhir via Dyno Test: https://www.youtube.com/watch?v=IaMNEOOc_cA

Pulang ke Jawa Timur

Setelah dari Federal Oil Factory, kami para Kompasianer pulang. Saya dan Pak Mawan berjalan-jalan sebentar ke Gedung Kompas-Gramedia. Kami mengunjungi kantor Kompas.com dan Kompasiana dimana para admin bekerja.

Kami sempat pula ngobrol di Kafe Javaro di lantai dasar Gedung Kompas-Gramedia bersama geng Lampung (Kompasianer yang pernah memenangkan kunjungan ke Lampung). Lalu makan bersama pak Mawan ke kantin Kompas-Gramedia.

Setelah itu sempat ingin pesan Ojek Online namun karena aplikasi pas waktu itu error, saya dan Pak Mawan memutuskan naik angkot lalu berganti Bis Damri ke Bandara. Kami segerakan meski waktu terbang masih cukup lama, namun karena tahu bagaimana Jakarta Macet kami putuskan untuk segera ke Bandara Soekarno-Hatta daripada jalan-jalan dulu menyusuri Jakarta.

Kami menunggu Bis Damri cukup lama, ada saran dari pedagang asongan untuk naik Taksi Bandara dengan nego harga. Syukurlah… ada Taksi Bandara yang bisa nego harga. Kami pun naik Taksi ke Bandara dengan mendegarkan radio berisi diskusi Paket Kebijakan Presiden di dalam Taksi.

Sesampainya di Bandara kami segera sholat lalu check-in dan menunggu di Ruang Tunggu. Di Ruang Tunggu saya sempat ketemu teman kuliah saya. Banyak ngobrol berbagai hal dengannya dan juga Pak Mawan.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya sudah waktunya kami terbang. Saya menikmati terbang ini dengan fasilitas yang baik dari Batik Air. Nyaman da ada hiburan yang membantu melepas penat selama perjalanan.

Video Suasana Penerbangan dengan Batik Air: https://www.youtube.com/watch?v=BZOARAocYck

 

 

Sesampainya di Bandara Surabaya, kami berpisah menuju tempat pulang masing-masing. Saya mendapatkan Travel dengan harga nego sedang Pak Mawan naik Motornya. Pengalaman sehari yang berkesan Kompasiana Visit ke Federal Oil. [SH]

Video Ringkasan Kompasiana Visit with Federal Oil: https://www.youtube.com/watch?v=b5opuIRsHf8

Sandi Iswahyudi

wkwkw. pengalaman yg seru tuh, smpai ketinggalan KTP. bahaya juga klau sampai KTP ketinggalan, untung aja lancar. kalau gak, mungkin naik kereta jadinya hehe

potretbikers

WOW, mantab banget nich…bisa berkesempatan menjadi pengunjung pabrik Federal, saya pengen…karena saya setia menggunakannya di motor yang ada dirumah 😀

Selamet Hariadi

Iya benar mas, kesempatan berharga yang saya abadikan lewat tulisan dan video di youtube agar teman-teman bisa merasakan di Pabrik Produksi Federal Oil.

Risalah Husna

Saking paniknya, sampai kartu identitas ngga kebawa gitu ya mas. Kalau saya, bisa panikk dan mungkin pulang lagi.

Dari visit ke pabrik oli itu, jadi banyak tau yaa gimana proses bikin oli yang biasanya kita tahunya ya tinggal pakai aja.

Syaifuddin Sayuti

baru baca, ternyata seru juga sampai ketinggalan KTP. Next time simpan saja semua identitas pribadi di Email. Jadi kalau yang fisik ketinggalan masih bisa diakses kapanpun.

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.