Memahami kondisi jiwa dan kondisi hidup manusia adalah penting untuk diri dan juga orang lain. Gizi makanan, jujur, dan kondisi lainnya berpengaruh pada kondisi jiwa seseorang. Manusia dikenal sebagai makhluk sosial yang mana perlu adanya sosialisasi antar manusia satu dengan lainnya. Ini menjadi kebutuhan karena kita hidup bermasyarakat dan memerlukan orang lain.
Memahami Kondisi Jiwa
Bagaimana kita bisa memahami kondisi jiwa kita? memang kondisi jiwa dan kondisi hidup manusia itu merupakan hal yang berkaitan. Kondisi hidup ini bisa berhubungan dengan bagaimana kondisi yang sedang dijalani kemudian dihubungan dengan kondisi kejiwaannya.
Seseorang yang bisa menikmati apa yang diberikan Tuhan, dengan kata lain bersyukur akan kondisinya. Maka kondisi kejiwaannya tentu berbeda dengan yang tak merasakan hal itu. Kadang kita mempunya ponsel yang dibawa kemana-mana seperti biasa. Namun saat kita tak bisa memegang ponsel karena satau dan lain hal, maka akan terasa. Bersedih dan lain sebagainya.
Nah dari sini kondisi jiwa ini dipengaruhi bagaimana kita merasakan kondisi hidup yang sednag kita tempuh. Kalau kita merasa selalu disaksikan Tuhan dengan kata lain merasakan agama sebagai penuntun maka kondisi jiwa tentu akan berlaku sesuai ajaran agama. Ketenangan dan kenyaman tentu akan terpancar. Meski ini perlu tersu dilatih bagi mereka yang beragama.
Kondisi jiwa bagi anak yang senantiasa berbuat jujur tentu terlatih sejak dini. Atau mungkin ada kejadian yang membuatnya senantiasa berlaku jujur. Kejujuran ini adalah kebutuhan tiap orang dalam berinteraksi. Bila ini ditanamkan sejak kecil pada anak, maka ini akan membantu dia pula dala menjalani kehidupan.
Kondisi jiwa berhubungan dengan gizi melalui makanan yang dikonsumsi. Makanan ynag bergizi cukup akan membuat tubuh cukup nyaman. Nah jika fisik kita nyaman, akan berpengaruh pada kejiwaan kita yang juga pada interaksi dengan manusia lainnya. Maka, makanan memang penting terlebih nilai gizi yang cukup untuk tubuh kita.
Kondisi gangguan jiwa Indonesia terlihat pada adanya tempat khusus untuk rehabilitasi atau perbaikan mental dan kejiwaan masyarakat. Kondisi jiwa yang tetap tercermin dalam kemauan dan perbuatannya belum tentu dirinya disebut hal yang perlu diperbaiki atau diluruskan.
Memahami diri dan memahami lingkungan adalah hal yang penting untuk dapat memahami kejiwaan kita dan juga orang lain sebagai rekan interaksi kita. Beribadah dan merenungi kondisi diri adalah cara kita bisa memahami kondisi jiwa.