Bagaimana Anda menggunakan media sosial? Tak jarang banyak jawaban umum yang menggunakan media sosial untuk melakukan sosialisasi diri, menambah pertemanan, mencari hal baru hingga ada pula yang menggunakannya sebagai salah satu media berjualan online. Hiruk pikuk media sosial kian berkembang yang membuat penggunaannya pun bermacam-macam dari berbagai karakter penggunanya pula.
Media Sosial untuk Kepedulian Sosial
Media sosial yang berkembang dan makin banyak penggunanya dapat digunakan sebagai bentuk untuk menggalang kepedulian sosial. Seperti yang dilakukan sahabat saya Bangkitlahia Wira Egara atau bisa juga dipanggil Ega yang menggunakan media sosial untuk menggalang kepedulian untuk keponakannya Muhammad Asyam Raihan Muyashar atau Asyam yang sekarang berusia jalan 2 tahun.
Kebanyakan dari kita akan merasa perlu punya peran akan hal yang kurang beruntung yang terjadi pada orang lain, pun begitu dengan sahabat saya Ega, ia menunjukkan rasa cintanya kepada Asyam dengan membuat grup di facebook lebih dari 1 tahun yang lalu dan saat ini sudah memiliki 6.700 lebih anggota grup.
Bayi Asyam yang lahir secara cesar pada sabtu pagi 23 Juli 2011 ini mengalami kelainan pada Jantungnya yang terasa sakit dan berdebar, berat badannya susah naik, sebagian organ tubuhnya berwarna biru hingga merasa cepat lelah. Ayah bayi Asyam bekerja sebagai pegawai honorer sedang ibunya merupakan karyawan klinik. Setelah mengalami beberapa kali pemeriksaan didapat bahwa bayi Asyam mengalami penyakit jantung bawaan yang pada sekat bilik kanan dan kiri mengalami kebocoran sehingga terjadi darah bersih dan darah kotor bercampur.
Arsyam harus dioperasi. Tangisan kesakitan yang dirasakan bayi ini mungkin akan menyentuh rasa kepedulian kita semua, termasuk Ega sang Paman. Kejadian ini membuat Ega menemukan titik baliknya. Ia memutuskan tidak larut dalam kesedihan namun bangkit dan melakukan sesuatu.
Di dalam grup yang dibuat Ega ini mengabarkan perkembangan dari Asyam dan juga upaya yang dilakukan untuk membantu bayi Asyam. Banyak doa ataupun support kepedulian dari berbagai pihak di media sosial terhadap bayi Asyam, jika di media sosial hanya dalam bentuk ketikan ucapan kepedulian namun selain hal itu mereka yang mengetahui hal ini juga ikut membantu dalam berbagai aksi penggalangan dana sebagai bentuk kepedulian sosial sebagai makhluk sosial. Acara penggalangan dana pun dibantu berbagai pihak untuk menggugah kepedulian khalayak ramai untuk ikut membantu meringankan beban keluarga segera melakukan operasi pada sang bayi.
Menggunakan Media sosial untuk menggalang kepedulian sosial memang hal yang baik, dengannya akan dapat menghimpun berbagai macam kalangan untuk lebih peka dan peduli pada orang lain. Seperti yang dilakukan Ega ini, berbagai macam pihak yang tersentuh hatinya turut membantu dalam melakukan penggalangan dana semampunya.
Acara car free day yang dikunjungi banyak orang untuk bersantai bersama keluarga dan sahabat pun menjadi tempat yang tepat melakukan aksi di dunia nyata untuk lebih melebarkan semangat kepedulian pada bayi Asyam. Anak-anak muda yang banyak membantu dalam kegiatan ini menyumbangkan berbagai macam aksi dari membuat wadah penggalangan dana, dance hingga menyumbang aksi band mereka lakukan. Hal ini membuat pengunjung acara selain menyumbang dananya juga dapat menikmati acara, konsep acara yang mampu menyentuh kepedulian masyarakat dengan berbalut acara yang juga menyenangkan bagi masyarakat bisa menjadi hal yang menarik.
Melihat hal ini tak dapat dipungkiri peran media sosial dalam menggalang kepedulian sosial kepada khalayak ramai cukup efektif menjaring banyak orang untuk terlibat, sehingga tak hanya kerabat atau sahabat dekat saja yang turut membantu namun banyak orang akan mendapat inspirasi untuk saling membantu karena kita hidup tak mungkin hanya sendiri namun perlu besosialisasi kepada yang lainnya.
Rasa iba dan kepedulian memang kadang bisa tumbuh dengan cara sendiri dalam diri seseorang yang melihat kesulitan orang lain, namun dengan melakukan secara bersama terkadang akan lebih memancing rasa kepedulian seseorang sehingga lebih keluar untuk membantu sesama. Untuk bayi Asyam kabar terakhirnya sudah dioperasi Rumah Sakit dan mulai stabil, kita doakan bersama semoga bayi nan mungil ini bisa sembuh.
Dari kisah ini, penulis mengambil pelajaran yang berharga bahwa kita tidak pernah tahu masa depan seperti apa tapi kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Ega dan gerakan pada media sosial menginspirasi saya untuk tidak menunggu hal kurang beruntung menimpa saya untuk peduli sesama. [SH]