KEINGINAN dan KEYAKINAN

Apakah Anda Punya Keinginan? Apakah Anda punya pula Keyakinan akan Doa terkabul?

Rasanya banyak banget yang ada di kepala, hati hingga ruh ini yang mau ditulis, mungkin juga anda ngerasa demikian… Tapi selalu saja jawabannya adalah perihal waktu, kurang semangat, takut deadlock, males, sibuk mengerjakan yang lebih penting, atau hal lainnya yang menjerami diri dengan kontemplasi kata.

Okay… saat ini aku pengen nulis tentang pengalaman yang aku dapet kemaren saat membelikan buku Merry Riana yang berjudul “A Gift From A Friend”. Sewaktu itu ada kata-kata yang membuatku berfikir, senyum hingga mendalami hidup, yakni kata dari sampul buku yang kira-kira bunyinya

 “Anda tak akan dapat yang anda inginkan, tetapi yang menjadi keyakinan Anda”.

 Kata itu diberi tanda kurung (yang berarti dikutip dari ) Oprah Winfrey.

Kata yang membuat berdesir adalah keinginan dan keyakinan. Sebenarnya apa bedanya? Bila kita bisa melihat sedikit lebih dalam, kata ingin dan yakin adalah kata yang sama namun berbeda maksudnya. Kata Yakin bisa sama dengan iman yakni keyakinan, sedang dalam Islam sendiri ada Rukun Iman yang harus diyakini mulai dari Iman kepada ALLOH.

Aku juga menemui kata keyakinan ini dalam tafsir awal surah al-Baqoroh yang dijelaskan oleh ustadz Halimi Zuhdy. Ternyata hidup memang merupakan puzzle yang akan saling menyambung nantinya. Penjelasan ustadz Halimi tentang awal-awal Surah al-Baqoroh dulu itu adalah bagaimana keyakinan akan hal ghoib, yakni bisa disamakan dengan keyakinan kita akan masa depan, mimpi, harapan, cita-cita atau do’a kita. Hal ini karena apa yang kita do’akan untuk masa depan kita adalah sesuatu yang ghoib atau banyak orang berkata masa depan adalah misteri karena kita belum tahu bagaimana nantinya, namun ikhwal tentang keyakinan adalah sebagai sebuah penguatan dalam diri akan do’a kita akan terwujud bahkan lebih indah nantinya. Oleh karenanya, ada yang member nama baik bagi anaknya karena memiliki keyakinan anaknya akan sesuai nama baiknya atau lebih baik.

Semoga bermanfa’at, Be Best Together selalu!

Selamet Hariadi.

Pekerjaan/Perbaikan Jalan dan Hati

Info jalan beberapa hari ini atau mungkin beberapa bulan ini saya sering melihat Pekerjaan/Perbaikan Jalan. Kalau kita cermati beberapa tahun yang lalu saat akan terjadi arus mudik selalu ada perbaikan di jalan raya, ini memang aneh jika perbaikan jalan di beberapa tempat (seperti: Pantura, ciregol, setu bekasi, sariwangi, subang, kota Bandung, Cinere, Jalur Selatan, Kudus – Pati, Lintas Sumatera, Lintas Timur, Tangsel, Tol Jakarta Merak hingga di kampung).

perbaikan jalan raya pantura antarafoto.com selamethariadi.com
Perbaikan jalan (Foto: Antarafoto.com)

Setiap masyarakat yang hilir mudik memanfaatkan Jalan tentunya akan memperlambat perjalanan dengan beberapa sistem yang mengutamakan dulu perbaikan jalan jelang Lebaran ini. Karena Jalannya masih belum kering benar, jadinya kontruksi jalan raya baru ini perlu pengeringan yang baik agar awet digunakan pun juga dana yang dikeluarkan cukup banyak untuk hal itu.

Yang saya cermati adalah saat perbaikan/perkerjaan jalan aspal ini sebagian ternyata tidak mengambil cara menutup/menambal yang rusak saja, melainkan menutup semua baik yang rusak (berlubang atau bergelombang) dengan aspal yang baru. Sehingga bila dicermati maka aspal yang tidak rusak dan masih bisa digunakan juga ditutupi dengan aspal yang baru. Mungkin sebagian dari kita berfikir hal itu bisa menambah pemborosan uang Negara, namun coba kita lihat dari sisi lain pula bahwa dengan perbaikan jalan yang menambal jalan rusak dan yang masih baik ini untuk menghindari kerusakan jalan lagi. Dengan adanya tambahan aspal, maka jalan juga jadi lebih rata tidak bergelombang jika hanya menambal yang rusak saja (jadi jalannya naik turun, bisanya jalan yang sudah ditambah akan lebih tinggi dari sebelumnya).

Hal ini juga bisa kita lihat dari diri kita, hati kita yang kurang baik diperbaiki pun demikian dengan hati atau sikap kita yang baik terus dijadikan Lebih Baik lagi.

 

Semoga dapat bermanfaat, Salam Sukses Selalu!