Melihat Muamalat, apa yang berbeda dengan dengan institusi sejenisnya? Kita dapat mengenali dari artefak, simbolnya hingga budaya yang tak terlihat.
Mari kita elaborasi pada busana, penampilan kru Muamalat yang dibalut dengan busana Islami. Para wanitanya memakai Jilbab dan berbusana rapi. Sedang untuk pria memakai Baju koko lengkap dengan kopyah hitam (khususnya acara seremonial).
Nah, kenapa tak memakai jas dengan dasi? Apakah jas dipadu dengan dasi tak mencerminkan budaya Islami? Tentu tidak, namun ini hanya soal intrepetasi dan Pilihan. Bagi Muamalat Busana Jilbab dan Baju Koko lebih tepat dan cocok sebagai cerminan dari keinginan menyemai teladan dari diri sendiri, dari yang sepele, dari nilai Islami yang berkembang di masyarakat.
Tak dapat dipungkiri busana sangat mendukung citra pada penilaian awal terhadap kualitas jasa yang disajikan. Di lain hal dalam konteks bermasyarakat, busana Jilbab dan baju koko lengkap dengan peci sangat cocok dan identik dengan nilai-nilai Islami.
Mengenakan Jilbab bagi wanita akan menggambarkan selain Tampilan yang sederhana ini juga akan mengurangi kesan jor-joran antar kru wanita dalam berpakaian. Sedang untuk hari Jumat bukanlah hari yang pas untuk ide berbusana bebas karena di hari Jumat adalah hari penting bagi ummat Islam. Pernahkah anda melihat Pasukan pengaman Presiden mengenakan baju bebas saat upacara resmi? Tentu untuk busana bebas bisa dilakukan pada hari sabtu-ahad saat libur kerja.
Mungkin akan membuat surprise pelanggan saat kru Mualamalat menutup konter 10 menit menjelang ketika adzan dhuhur bergema dan mengajak para nasabah menunaikan kewajibab Sholat di Muasholla berjamaah.
Mungkin sebagian orang menganggap mengurangi servis, namun dengan hal ini akan adanya kebersamanaan dalam jama’ah da menguatkan Silaturrahim yang ditanam. Ini juga memperkuat positoning Mualamalat dengan institusi sejenis selain perwujudan differensiasi.
Buah dari Sholat berjamaah, adanya kewajibab juga pada kru Muamalat untuk menunaikan zakat. Dengan berbagai penjelasan memotong 2,5 persen dari penghasilan mereka setiap bulannya adalah untuk menyucikan harta dan membuatnya lebih berkah.
Kru Muamlaat juga dipagari dengan komitmen dari tindakan yang tidak terpuji, seperti menerima sogok hingga hadiah dari kliennya yang di banyak tempat dianggap sebagai kewajaran.
Kru Muamalat juga sepatutnya menghindari rokok, bukan hanya karena alasan agama namun juga kesehatan, keindahan dan kenyamanan. Oleh karenanya tempat direksi dan kru bekerja di lantai lima gdung Arthaloka ditetapkan sebagai lantai bebas asap rokok.
Ruang kerja pula tanpa sekat, karena alangkah tidak elok jika direksi Muamalat sebagai organisasi egaliter membatasi dirinya dengan dinding-dinding pembatas.
Muamalat bukanlah jenis organisasi yang memelihara kemewahan dan eksklusivitas yang ditunjukkan dengan bermain golf, ruang kerja pribadi yang wah hingga mobil operasi yang bergengsi. Mumalat juga bukan tempat melakukan tindakan sia-sia seperti membanting kartu domino dengan kepulan asap. Namun Muamalat adalah tempat menyemai teladan, fokus dalam bisnis dan tentu Ibadah.
–
Judul Buku: The Celestial Management
Penulis: A. Riawan Amin
Penerbit: Senayan Abadi Publishing
Halaman: 61-72 (Chapter/Bab 4)
“Jika kamu memasak makanan, perbanyaklah kuahnya, dan bagikanlah sebagiannya untuk tetanggamu” kata nabi dalam sebuah kesempatan.
Makanan adalah sebuah ilustrasi bagaimana tetangga kita selayaknya tak diganggu oleh bau lezatnya bahkan sekedar ikan asin yang kita bakar. Gangguan itu seberapa pun kecilnya mungkin membuat tetangga kita kurang nyaman.
Namun di sisi lain semangkup sup panas yang lezat kita begikan pada tetangga kita atau sesama bakal menghadirkan dan memperkuat jalinan persaudaraan. Lalu bagaimana jika yang kita bagikan pada tetangga kita adalah ilmu hingga modal usaha untuk mereka mengais rezeki? Tentu adanya kita akan menjadi kedamaian dan menambah ketentraman hidup bertetangga. Inilah salah satu kenikmatan dalam berbagi.
Apakah tujuan kita memberi agarsuatu ketika mereka membalas kebajikan kita? tentu tidak. Kalau begitu mengapa begiu gampangnya seseorang melepaskan harta mereka? Apa motifnya dan bukankah itu mengurangi harta mereka?
Penulis “Love is Letting Go of Fear” Gerald G. Jampolsky menyatakan “All that I give is Given to my self” (Apa yang saya berikan (kepada orang lain) sebetulnya manfaatnya kembali untuk diri saya sendiri. Ia melanjutkan “To Give is to receive” (Memberi berarti menerima).
Memberi mungkin bisa diibaratkan seperti prinsip Bumerang (Boomerang principle), yakni ibarat orang melepaskan bumerang maka alat itu akan meluncur dan akan kembali lagi pada pelemparnya.
David Cameron (CEO ImagesOfOne.com) meyakini keajaiban dibalik memberi. Beliau yang juga pangarang buku “Raising Humans and a Happy Pocket Full of Money” itu menulis “To have all, give all to all” (memberi itu menyebabkan memiliki).
Untuk bisa memiliki, maka berikanlah apa yang kita miliki. Seperti contohnya adalah ide atau ilmu pengetahuan dimana kita bagikan ilmu kepada orang lain maka akan tumbuh berkembang. Sebaliknya pengetahuan yang kita simpan saja untuk diri akan menjadi beku dan tidak berkembang sebagaimana diharapkan. Matematika Allah emmang berbeda, bahkan Rezeki juga datang dari arah yang tak kita sangka.
Berbagi dalam bentuk Alisansi
Muamalat juga melakukan berbagai dalam bentuk alisansi dengan berbagai alisansi bisnis seperti PT. Pos, BCA, pegadaian dan masih banyak yang lainnya. Kenapa Muamalat tak membuat gadai sendiri? Karena Muamalat yakin jika sesuatu diserahkan pada ahlinya hasilnya jauh lebih baik.
Dalam ikhwal Pegadaian, pihak pegadaian menyediakan investasi tempat sedang Muamalat menyediakan modal kerja dan bantuan skim syariahnya. Muamalat dan Pegadaian sama-sama mendapatkan hasil.
Pun demikian dengan PT. Pos yang mnyediakan gerai. Sedang dengan BCA dengan adanya kerja sama dengan ATM BCA akan memungkinkan Muamalat dapat diakses lebih luas lagi. Muamalat juga menggunakan kerjasa dengan pihak lain yang di luar core bisnis dari Muamalat. Sehingga dengan diserahkan pada ahlinya akan lebih efektif.
Dengan kenyataan berbagai ini tak hanya mendatangkan rezeki namun juga membuat bencana dapat dihindari. Dengan membagi jaringan ke banyak pihak, Muamalat tak ragu lagi mendapat semua jaringan yang dikehendaki. Semoga kerjasama dapat mendapatkan keberkahan dan kebaikan bagi pekembangan sistem bisnis yang Islami.
Bila kini Spirit itu kian membara, sungguh tak laik dipadamkan. Kecuali, tangan-NYA yang menghendaki
Penobatan Muhammad SAW sebagai utusan Sang Maha pada senin 21 Ramadhan (10 Agustus 610 M) membuat perubahan mula Peradaban Ilahiyah kembali tertoreh. Perjuangannya tertulis sebagai sejarah nan indah hingga saat ini. Beliau menantang derasnya arus saat itu dimana arus Jahiliyah yang berkembang menjadi amanah untuk disejukkan dengan nilai-nilai Islami.
Dari negeri yang bercahaya Madinah, Islam menambah luas ke Persia Baru Sassanids di Timur laut dan Bizantium Romawi Timur di barat laut. Meski nampaknya kekuatannya tak sebanding dua negeri itu, namun gerak langkahnya tak mampu dibendung kekuatan mayoritas.
“…Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar.” (Al-Baqarah:249)
Kembali melihat sejarah, Mesir berhasil dibebaskan dari kangkangan Bizantium di tahun 642 M. Qadisiya dan Nehavend jadi saksi bisu lantaknya imperium Persia pada 637 M dan 642 M. Mesopotamia, Syria, Palestina dan Afrika Utara kini mengibarkan bendera kebebasan. Di tahun 711 M Spanyol berada dalam genggaman, lalu kemudian konstatinipel mengikuti di tahun 1453 M.
Bagaimana? betapa kerennya strategi bumi dan keputusan langit menghasilkan suatu kekuatan Spirit, energi yangmampu menggerakkan segala potensi diri untuk menghasilkan kinerja optimal.
Perguliran Waktu dan Mendobrak Kebekuan
“…kami pergilirkan diantara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)…” (Ali Imran:140)
Waktu terus bergulir lalu menghasilkan sejarah, perjuangan panjang senantiasa berganti menjadi pengiring kehidupan. Setelah masa keemasan berputar, seakan seperti roda berputar spirit mulai mengendur hingga kekuatan menjadi ketakutan.
Dunia yang mulai menjadi lekat melupakan Ukhrawi yang jadi tujuan. Spirit seolah tak ada diganti kamuflase eloknya kesuksesan kapitalisme dan sosialisme yang seakan menguasai dunia hingga seolah menjadi doktrin tersendiri.
Negeri dengan mayoritas Muslim sekalipun turut larut dalam gemerlap kapitalisme hingga sistem ribawi menjalar ke berbagai sektor seakan menjadi penyelamat dari keterpurukan bangsa. Sugesti bangsa besar dengan sistem seperti itu selayaknya diganti.
“ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila…” (Al-Baqarah:275)
Beragam diskusi baik formal ataupun non-formal seakan menggambarkan ada sebagian manusia yang jengah dengan kondisi ini. Pada Rapat Kerja Nasional MUI (Majlis Ulama Indonesia) 17-20 Desember 1989 sudah diselipkan rekontruksi bangunan ekonomi ummat oleh Amin Aziz namun kurang mendapat perhatian.
Akhirnya pada Lokakarya MUI 18-20 Desember 1990 muncul untuk mengamanatkan pembentukan organisme syariah bebas bunga. Tantangan pun muncul dari Mensesneg Moerdiono dengan berbagai pertanyaan yang intinya perlukah hal itu dilakukan.
Masa awal pengenalan dikira MUI ingin membentuk Bank, namun sebenarnya MUI mengambil prakarsa untuk pembentukan sebuah Bank. Dengan spirit yang menyala dan pertolongan Allah semata pada 1 Mei 1992 menjadi sejarah bangsa Indonesia dengan berdirinya Bank nirlaba yakni Bank Muamalat.
Bank Muamalat Indonesia (dok. foto: muamalatbank)
Babad Alas, Spirit Mengalir
Memang bisa dikatakan Babad Alas, perjuangan pertama yakni membuka paradigma baru. Kapal Muamalat untuk meninggalkan dermaga ribawi awal dinahkodai Zainulbahar Noor. Spirit belajar dan bekerja merupakan hal yang dilakukan pada awal pengembangannya.
Kajian-kajian Islam yang kental jadi menu keseharian dalam kelompok-kelompok kecil, para kru dan direksi mengisi relung kalbu dengan ayat-ayatNya. Arthaloka seolah jadi rumah Arqam bin Abi Arqam jadi tempat penggemblengan para mujahid perintis perekonomian Islam di negeri ini.
Pada kepemimpinan periode berikutnya yakni hadir Nahkoda Zainul Arifin.Spirit yang terlihat dengan upaya konsolidasi yang kian matang dalam bingkai kehati0hatian menjalankan syariah Islam dalam bidang perbankan.
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu”. (Fushshilat:30)
Mendapat terjangan krisis moneter tahun 1997 kapal Muamalat memang dapat berlayar namun dengan bahan bakar yang terus menipis. Kondisi organisme Finansial perlu mendapat penangan dengan bijak dan tepat.
Pada Direksi angkatan ke-3 Muamalat kembali diuji. Jika fase pertama tentang pondasi yang kuat dan fase kedua tentang konsolidasi internal yang kuat. Dengan memanfaatkan potensi yang terpendam untuk melaju dengan cepat disinilah lahir kepeimpinan dari rahim sendiri organisme Muamalat sebagai laboratorium pembumian manajeman langit untuk emncapai kesuksesan. Beragam konkroversial dan tak populer menjadi warna di fase ini, dengan spirit pemberdayaan nyatalah lompatan besar itu terjadi. Keuntungan diraih dari laporan keuangan, penyebaran semakin pula luasnya.
“ Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar…” (Fushshilat:53)
Hadirnya Muamalat dengan perkembangannya ini membuat jadi inspirasi bagi kelahiran bank-bank Syariah baru.
“ Sesungguhnya keadaan-Nya apabila dia menghendaki sesuatu hanyalah Berkata kepadanya: “Jadilah!” Maka terjadilah ia.” (Yaasin:82)
Kejadian-Nya memang pasti terjadi, yang terpenting adalah bagaimana untuk sampai pda kejadian itu, disitulah adanya proses pengabdian dengan energi luar biasa jadi faktor pemicu dan pemercepat.
Imunitas dibutuhkan untuk menguatkan dari berbagai tantangan. Tantangan yang dihadapi senantiasa dihadapi dengan kesabaran.
Selain itu perlu adanya Loyalitas, loyalitas disini adalah pada karya yang dikerjakan di jalan Allah. Oleh karenanya Organisme Muamalat tak hanya jadi media untuk memperoleh sesuap nasi namun juga sarana pengejawantahan ritual ibadah.
Pengerahan seluruh potensi untuk memperoleh ikhwal Produktif pada hasilnya dengan kekuatan Allah. Spirit yang terus menyebar untuk menebarkan Kebaikan membersihkan dari ‘darah kotor’ ribawi.
–
Judul Buku: The Celestial Management
Penulis: A. Riawan Amin
Penerbit: Senayan Abadi Publishing
Jumlah Halaman: 11 halaman, 41-52 (Chapter/Bab 2)
Negeri ini Kaya Sumber Daya Alam, namun mengapa kekayaan ini masih belum dirasa sebagian masyarakat? Manusia-manusia Indonesia jika ada disebuah ajang Olimpiade hampir pada umumnya menjadi Pemenang, kenapa negeri ini masih tertinggal?
Perkembangan Indonesia memerlukan suatu sistem yang bisa membangun bukan menggerogoti, mensejahterakan bukan menghinakan. Adanya hal Korupsi mungkin adalah satu contoh utuk dibersihkan. Namun, ada hal lain yang bersifat keburukan lainnya yang perlu juga dibersihkan dari negeri yang menjunjung tinggi agama ini.
Mismanagement atau Misconduct?
Mungkin banyak orang yang beranggapan kegagalan negera yang menyeret ke jurang krisis adalah karena adanya Mismanagement dalam pemerintahan. Benarkah demikian?
Banyak juga yang mungkin menyalahkan rendahnya Sumber Daya Insani (SDI) Indonesia rendah bila dibanding negara lain. Apakah benar demikian?
Apakah kita masih ingat kasus kembar dempet kepala (kraniopagus) Laleh dan ladan Binjani di Rumah Sakit Singapura. Proses ini dibantu 28 dokter spesialis serta 100 paramedis guna melakukan upaya pemisahan dempet kepada ini. Dana yang keluar pun miliaran rupiah, namun ternyata gagal menyelawatkan jiwa mereka.
Jika kita melihat di sisi lain Operasi luar biasa di Jakarta 21 oktober 1987 Prof. dr. R.M Padmo Santjojo berhasil memisahkan dempet kepala Pristina Yuliana dan Pristina Yuliani. Prof. Padmo tak menggunakan alat canggih Jika dibanding dengan Singapura. Beliau malah mengeluarkan uang untuk biaya operasi yang dilakukannya senilai Rp 42 juta, coba bandingkan biaya miliaran dengan hanya puluhan juta ini.
Di sisi lain lagi kita mungkin sering mendengar berita anak-anak negeri berhasil menyandang gelar di berbagai kontes Olimpiade Internasional. Kita juga bisa melihat banyak manusia-manusia Indonesia yang karyanya dikagumi oleh negeri lain.
Nah, dari sini kita bisa mengambil pengamatan bahwa SDI negeri kita tak kalah jika dibanding negara lain. Lalu mengapa keterpurukan dialami negeri ini? Mungkin usaha Prof. Padmo bisa jadi sebuah cermin bagi kita. Negeri ini mungkin mengeluarkan dana anggaran yang tak tepat, misal jika dana talangan untuk Bank cukup besar dibanding kesehatan.
Akan mungkin jadi percuma jika kekayaan Sumber Daya kita dari kekayaan Alam hingga Manusia-nya kalau dikuasai pemerintahan yang ngawur. Jadi, sangat tak beralasan jika menyebut krisis terjadi karena Mismanagement, krisis juga bukan karena SDI kita yang tak kompeten namun karena SDI bukanlah orang yang militan mempersembahkan prestasi terbaik, melainkan orang-orang yang mngeruk keuntungan untuk pribadinya sedang kesulitan mungkin masih dirasa orang lain di negeri ini.
Banyak bank yang tiarap saat krisis dimulai agustus 1997, banyak kredit macet sehingga banyak bank bertumbangan akibat Negative Spread (selisih negatif antara bunga simpanan dengan bunga kredit). Di sisi lain Bank Mualamat yang menggunakan sistem Syariah cukup kuat pada masa itu. Namun pada masa redupnya semua industri, tahun 1998 Bank Mualamat mengalami kerugian Operasional hingga Rp 105 Miliar dengan total modal yang disetor hanya Rp 138,4 miliar.
Perjuangan dan usaha yang dilakukan di semua lini dapat menjadikan laba. Perjuangan ini diikuti sumbangan yang dilakukan kru Bank Mualamalat. Jika melihat bank konvensional lainnya banyak yang berguguran atau bertahan dengan dana rekap dari Pemerintah. Bank Muamalat bisa bertahan hingga bahkan mencetak laba.
Penyelamatan Muamalat tak hanya berhenti disitu, namun juga adanya gerakan melakukan Tahajjud bersama di kantor hampir setiap malam sabtu. Ada pula panjatan doa bersama “Allahumma Baarik Li Bank Mu’amalat… (Ya Allah, berkahilah Bank Muamalat…). Mungkin saja kompetensi atau kecakapan kerja yang dimiliki kru Muamalat di banding bank lain tak jauh berbeda atau di bawahnya. Namun dengan kegigihan bekerja dan berdoa bisa jadi aliran pertolongan Allah atas usaha yang mereka lakukan untuk menjadi lebih baik.
Bank Indonesia merupakan otoritas yang memainkan pedal dan rem dalam pekermbangan di Indonesia, namun laju yang disetel aman untuk menjaga stabilitas nasional. Ini bisa kita lihat bagaimana ekspansi Bank konvensional tak serta merta disetujui untuk menuju sistem Syariah.
Untuk menghemat anggaran daripada membuka cabang, pilihan tepat adalah membuka jaringan. Hal ini bisa dilihat dari Malaysia yang bila dielaborasi ternyata Maybank merupakan operator bank terbesar dalam hal jaringan Windows syariah dibanding bank Islam Malaysia berhad. Nah, oleh kerenanya sejalan dengan waktu Islamic Windows akhirnya daat lampu hijau pula dari Bank Indonesia. Keajaiban di tengah krisis bisa jadi pelajaran bahwa peran perjuangan berbagai pihak dari kerja hingga doa bisa jadi sebuah pelajaran yang berharga untuk mengembang sistem yang baik dengan landasan tak meninggalkan komunikasi dengan Tuhan.
–
Judul Buku: The Celestial Management (Penulis: A. Riawan Amin)
Penerbit: Senayan Abadi Publishing
Jumlah Halaman: 26 (1 Chapter – Bab 1)
–
Resume ditulis oleh Selamet Hariadi untuk Indonesia Membaca.
Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab** kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya. (Qur’an Surat Ali Imran:19)
——————————————————————
**Ialah kitab- kitab yang diturunkan sebelum al-Quran.
Mungkin ini adalah sebuah teguran atau nasehat dari Allah. Kang Toha baru beberapa hari bergabung bersama komunitas Pencinta Al-Qur’an TIARA (Tiada Hari Tanpa Al-Qur’an). Komunitas yang awalnya tahu dari komunitas ODOJ (One Day One Juz) yang Kang Toha juga gabung disitu. Dari ODOJ ada info untuk gabung komunitas ODOA (One Day One Ayat) dan TIARA.
Komunitas TIARA adalah komunitas yang agendanya tilawah Qur’an 1 hari 1 halaman dan membaca artinya juga, akan lebih baik juga disertai tafsir Qur’an. Nah, Kang Toha serasa mendapat nasehat saat menemui ayat ke-19 dari Surat Ali Imran, yang artinya sebagaimana yang telah tertulis di atas. Ada hal menarik jika ditelaah dari arti ini, yakni sebenarnya orang yang telah diberi Kitab tidaklah berselisih, kecuali setelah mereka memperoleh ilmu. Lho, kok dapat ilmu malah berselisih? Nah, jika dilanjut akan kita temui alasannya yakni karena kedengkian diantara mereka.
Dari kesimpulan disini sudah ada nasehat indah agar orang yang berilmu menghindari kedengkian agar tak berselisih. Kang Toha lalu mencari lebih dalam lewat software al-kalam yang merupakan Qur’an digital berisi Tafsir Ibnu katsir. Berikut penjelasannya:
Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam. Dan tiadalah berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian yang ada di antara mereka. Dan barangsiapa yang kafir kepada Ayat-ayat Allah, maka sesungguhnya Allah sangat cepat Hisab-Nya.
Innad d?na (sesungguhnya agama) yang diridai.
‘I?dall?hil isl?m (di sisi Allah hanyalah Islam), yakni Allah Menyatakan Kesaksian-Nya bahwasanya agama yang diridai di sisi-Nya hanyalah Islam. Para malaikat, nabi-nabi, dan kaum Mukminin juga menyatakan kesaksian yang sama. Ayat ini diturunkan berkenaan dengan dua orang penduduk Syam yang meminta Nabi saw. agar menyatakan kesaksian yang paling agung yang ada dalam Kitabullah. Maka Allah Ta‘ala Menyebutkan kesaksian tersebut sehingga kedua orang itu pun memeluk Islam.
Wa makhtalafal ladz?na ?tul kit?ba (dan tiadalah berselisih orang-orang yang telah diberi al-Kitab). Yakni tiadalah orang-orang yang diberi al-Kitab, yaitu Yahudi dan Nasrani, berselisih tentang Islam dan Muhammad saw..
Ill? mim ba‘di m? j?-ahumul ‘ilmu (kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka), yakni keterangan yang termaktub dalam kitab mereka.
Baghyam bainahum (karena kedengkian yang ada di antara mereka), yakni lantaran perasaan hasud yang ada di antara mereka.
Wa may yakfur bi ?y?till?hi (dan barangsiapa yang kafir kepada Ayat-ayat Allah), yakni kepada Nabi Muhammad saw. dan al-Quran.
Fa innall?ha sar?‘ul his?b (maka sesungguhnya Allah sangat cepat Hisab-Nya), yakni teramat dahsyat Siksaan-Nya. Lalu Allah Ta‘ala Menjelaskan permusuhan mereka (kaum Yahudi dan Nasrani) terhadap Nabi saw. berkenaan dengan agama Islam.
Ya Allah… Cerdaskanlah kami, jadikan kami berilmu dan bermanfaat, hindarkan-jauhkan hingga jangan terfikir oleh kami kedengkian dan hal dosa atau akan menyebabkan dosa lainnya…
Surat Al-Isra’ adalah Surat ke-17 dalam Al-Qur’an yang terdapat dalam permulaan Juz 15. Saya mengkaji ayat 1 di Surat ini bersama ust. Halimi Zuhdy yang akan bertepatan dengan gelaran peringatan Isra’ Mi’raj di bulan Rajab.
Surat Al-Is’ra dimulai dengan Pengangungan Allah, yakni “Subhana” namun tak disebutkan kata “Allah” setelah “Subhana” karena memang yang Maha Suci itu merupakan kepemilikan Allah yang menguasai segalanya.
Setelah itu dilanjut dengan “memperjalankan hamba-Nya”. Yakni yang dimaksud adalah Allah memperjalankan hambanya. Namun disini nama Nabi Muhammad SAW tidak ditulis, karena sudah jelas siapa lagi kalau bukan Nabi Muhammad yang diperjalankan Allah untuk Isra’ Mi’raj.
Masjidil Haram (photo by: Selamet Hariadi)
Surat Al-Isra’ turun disaat dimana Nabi Muhammad SAW sedang mengalami kesedihan, hingga dalam tahun tersebut disebut Tahun kesedihan. Mungkin karena inilah Allah memperjalankan Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Dari ini kita bisa mengambil hikmah saat mengalami kesedihan kita bisa melakukan perjalanan dari Masjid ke Masjid. Masjid disini bisa ditafsirkan tempat untuk melakukan elaborasidiri semakin dekat dengan Allah.
Perjalanan dari satu tempat ke tempat lain untuk memperkuat iman bisa jadi hal menguatkan diri agar terlepas dari kesedihan ataupun kegalauan.
KLIA atau dikenal juga KLIA Airport meski kepanjangannya sudah termasuk kata Airport yakni Kuala Lumpur International Airport (KLIA) adalah Bandara di Kuala Lumpur-Malaysia yang saya singgahi beberapa waktu yang lalu. Selain KLIA ada juga bandara LCCT, ada transportasi khusus bandara yang menghubungkan KLIA-LCCT ini.
Saya datang ke KLIA bersama beberapa orang yang lainnya, karena sesuatu hal kami tak bersama agen travel kami saat tiba di Kuala Lumpur. Nah, hampir sekitar 6 jam kami di bandara ini bingung entah mau kemana Hotel atau tempat transit kami.
Nah, selama di KLIA ini kami sempatkan berjalan-jalan namun tak semua tempat di KLIA disinggahi. Sebenarnya ada semacam hutan di dalam KLIA, namun saya tak sempatkan masuk ke dalam karena kami datang ke negeri jiran ini bersama jadi selayaknya tak terpisah sebelum ketemu siapa yang menjemput kami.
Sebenarnya kami akan berangkat dengan rekan lainnya, namun karena jam keberangkatan pesawat yang tak cukup untuk menunggu rekan kami yang dalam penerbangan dari Surabaya ke Jakarta dengan selisih waktu yang cukup sempit jika harus berpindah dari terminal domestik ke terminal internasional di bandara Soekarno Hatta, jadi tinggalah kami 5 orang (termasuk saya) yang berangkat duluan.
Ada sebagian dari rombongan saya yang datang duluan di Kuala Lumpur ini juga sempat berbincang atau mendengar orang Malaysia berbincang dengan bahasa yang mirip seperti Upin Ipin. Memang tak salah, karena logatnya memang hampir sama. Memang begitulah bahasa yang beragam di dunia ini, berbeda dengan beragam gaya bicaranya.
Menunggu cukup lama kami sempatkan pula untuk sholat, karena ikhwal bahasa pula saya belum begitu paham kalau bahasa untuk Musholla atau tempat sholat disini adalah Surau. Setelah berjalan-jalan akhirnya kami bisa temukan Surau untuk sholat.
Nah, yang membuat saya kagum Surau di KLIA ini arah Kiblatnya ditentukan oleh Majlis Mufti Negeri Selangor yang mengurusinya. Jadi arah kiblatnya mungkin sudah dihitung sedemikian rupa oleh Majlis yang membidangi ini. Hal ini terlihat dari tulisan yang ada di Surau ini.
Jika semua Surau, Musholla atau masjid seperti ini semua mungkin akan baik adanya. Penetapan yang dilakukan oleh Majlis tertentu yang memiliki kapabilitas untuk melakukan itu akan membantu ummat Islam dalam beribadah dengan keyakinan lurus dengan Ka’bah, karena sudah melalui perhitungan tim khusus yang melakukan itu.
Google Takeout/Takeaway adalah proyek Google Data Liberation Front yang mengijinkan pengguna media/produk google (seperti: Google + (Plus), Gmail, & Youtube) melakukan eksport dan download data.
Apa itu Google Data Liberation Front? Secara umum Google Data Liberation Front adalah Tim dari Google yang ditujukan untuk mempermudah pengguna dalam memindah kedalam atau keluar Produk Google.Google Takeout ada pula yang menyebut Google Takeaway atau mungkin ada juga yang menyebutnya Google Take Out.
Google Takeout Media
Berikut ini Media/Produk Google yang dapat menggunakan Google Takeout:
Blogger posts
Data Gmail
Google +: +1s, Circles, Pages, and posts
Google Buzz posts
Google Calendar appointments
Google Contacts
Google Drive files
Google Latitude
Google Profile
Google Voice settings
Picasa albums
YouTube videos
Berikut ini data Pengembangan Google Takeout:
Google Takeout-Takeaway Media
Ada pula yang dari Google Plus karena mungkin melanggan aturan Google, mendapat email untuk memindahkan data dari Google Plus-nya ini ke media lain menggunakan Google Takeout.
Apakah Anda Punya Keinginan? Apakah Anda punya pula Keyakinan akan Doa terkabul?
Rasanya banyak banget yang ada di kepala, hati hingga ruh ini yang mau ditulis, mungkin juga anda ngerasa demikian… Tapi selalu saja jawabannya adalah perihal waktu, kurang semangat, takut deadlock, males, sibuk mengerjakan yang lebih penting, atau hal lainnya yang menjerami diri dengan kontemplasi kata.
Okay… saat ini aku pengen nulis tentang pengalaman yang aku dapet kemaren saat membelikan buku Merry Riana yang berjudul “A Gift From A Friend”. Sewaktu itu ada kata-kata yang membuatku berfikir, senyum hingga mendalami hidup, yakni kata dari sampul buku yang kira-kira bunyinya
“Anda tak akan dapat yang anda inginkan, tetapi yang menjadi keyakinan Anda”.
Kata itu diberi tanda kurung (yang berarti dikutip dari ) Oprah Winfrey.
Kata yang membuat berdesir adalah keinginan dan keyakinan. Sebenarnya apa bedanya? Bila kita bisa melihat sedikit lebih dalam, kata ingin dan yakin adalah kata yang sama namun berbeda maksudnya. Kata Yakin bisa sama dengan iman yakni keyakinan, sedang dalam Islam sendiri ada Rukun Iman yang harus diyakini mulai dari Iman kepada ALLOH.
Aku juga menemui kata keyakinan ini dalam tafsir awal surah al-Baqoroh yang dijelaskan oleh ustadz Halimi Zuhdy. Ternyata hidup memang merupakan puzzle yang akan saling menyambung nantinya. Penjelasan ustadz Halimi tentang awal-awal Surah al-Baqoroh dulu itu adalah bagaimana keyakinan akan hal ghoib, yakni bisa disamakan dengan keyakinan kita akan masa depan, mimpi, harapan, cita-cita atau do’a kita. Hal ini karena apa yang kita do’akan untuk masa depan kita adalah sesuatu yang ghoib atau banyak orang berkata masa depan adalah misteri karena kita belum tahu bagaimana nantinya, namun ikhwal tentang keyakinan adalah sebagai sebuah penguatan dalam diri akan do’a kita akan terwujud bahkan lebih indah nantinya. Oleh karenanya, ada yang member nama baik bagi anaknya karena memiliki keyakinan anaknya akan sesuai nama baiknya atau lebih baik.
Saya akan #SharingTweet tentang #SiteMap di @twitter. Semoga semua bisa menyimak dg baik… 🙂
1. Twitter sebagai #SocialMedia bs menghubungkan kita dg berbagai orang. #SiteMap di @twitter
2. Twitter jg bs slg menghubungkan dan mendukung Bisnis/usaha dalam 1 instansi. #SiteMap di @twitter
3. google mulai mengarah pada Search Term Social Media. #SiteMap di @twitter
4. Oleh karenanya akun #SocialMedia yg berhubungan bs dijadikan seperti klmpok sitemap di @google. #SiteMap di @twitter
5. Contoh kongkret #sitemap di twitter adalah pada salah satu branding bisnis sebuah televisi. #SiteMap di @twitter
6. Bisa dicari “twitter trans7” di google maka akan terlihat berbagai akun yg berhubungan dengan Trans7. #SiteMap di @twitter
7. Akun @twitter yg mempunyai kesamaan salah satu keyword-nya akan dijadikan tersendiri layaknya sitemap web. #SiteMap di @twitter
8. Inilah contoh kecil “Search Term Social Media” dr @google dg mengelompokkan akun dg karakter sama. #SiteMap di @twitter
9. Karakter #sitemap di twitter milik @Trans7 adalah akun2 yg terdapat kata “Trans7”-nya. #SiteMap di @twitter
10. Cobalah lihat akun lain program @Trans7 yg tak masuk kelompok #Sitemap di @twitter. #SiteMap di @twitter
11. Akun lain memang ditampilkan namun karena nama username-nya tak punya karakter sama jd tak masuk. #SiteMap di @twitter
12. Jadi meski menggunakan karakter singkatan T7 untuk Trans7, ternyata yg masuk kelompok yg ada keyword username Trans7.
Cukup sekian #SharingTweet tentang #SiteMap di @twitter kali ini, smga bisa bermanfaat banyak…
Cara Membuat-Mengurus Paspor Online di Imigrasi dalam Pembuatan-nya mudah, yakni: Daftar Online – Bayar – Verifikasi/Foto – Jadi. Bagaimana? Simpel kan? Saya membuat paspor sebenarnya karena kebutuhan sebagai syarat umroh yang mengharuskan adanya paspor karena bepergian ke luar negeri Indonesia.
Mungkin hampir sebagian besar biro jasa umroh biasanya menyediakan jasa juga untuk Pembuatan Paspor, memang ada yang ingin mudah dengan bayar sekitar 400 ribu, 600 ribu dan harga lainnya tergantung harga jasa yang ditawarkan bisa mengurus paspor dengan tanpa perlu bolak-balik ke kantor imigrasi. Baca juga panduan Membuat Paspor dan Visa untuk Kamu yang Akan ‘Travelling’ ke Luar Negeri di https://blog.traveloka.com/panduan-singkat-paspor-dan-visa-untuk-kamu-yang-akan-travelling-ke-luar-negeri/
Memang bagi yang baru pertama kali mungkin saja cukup bingung bagaimana cara membuat-mengurus paspor miliknya, karena masih awal mengenal birokrasi imigrasi inilah yang membuat sebagian orang lebih memilih jasa orang lain untuk pembuatan paspor. Saya awalnya mungkin hampir sama dengan orang lain yang pertama kali mengurus paspor.
Dikarenakan cukup banyak informasi yang mendukung, akhirnya diputuskanlah untuk mengurus sendiri paspor sekaligus sebagai pembelajaran dan pengalaman untuk mengetahui cara membuat paspor sendiri tanpa bantuan calo. Semakin berkembang teknologi dan jaman tentu cara mengurus paspor akan lebih mudah.
Tata Tertib Cara Membuat-Mengurus Paspor
Syarat Membuat Paspor
Alhasil memang benar, awalnya hari pertama saya dengan ibu datang ke kantor imigrasi. Kedatangan pertama ini mendapat form atau formulir biodata diri untuk diisi sebagai syarat membuat paspor. Kolom yang diisi sebenarnya cukup umum, dari nama hingga pekerjaan dan tentunya tanda tangan. Ada baiknya sebelum ke kantor imigrasi kita menyiapkan terlebih dahulu syarat-syarat untuk mengurus pembuatan paspor, yakni:
Kartu Tanda Penduduk (KTP) Asli dan Foto Copy
Kartu keluarga Asli dan Foto Copy
Buku Nikah, Ijazah atau akte kelahiran dan foto copy
Syarat Membuat Paspor yang pertama adalah KTP. Syaratnya memang di-foto copy, cara foto-copy untuk KTP inipun berbeda dengan yang umumnya yakni hasilnya harus dalam 1 lembar. Jadi Foto-Copy KTP tersebut dalam 1 halaman kertas tercantum bolak balik copy KTP. KTP asli juga harus dibawa untuk ditunjukkan dalam proses verifikasi.
Contoh Foto-Copy
Untuk Syarat Membuat Paspor yang kedua ialah Kartu Keluarga (KK). Mungkin bisa dibilang unik, untuk KK ini haruslah mengacu pada formar baru yakni KK tersebut yang ditanda tangani Kepala dinas dan Pemimpin keluarga. Untuk Foto-Copy KK ini cukup mudah, yakni 1 halaman saja, sedang yang penting pula KK asli harap dibawa untuk proses verifikasi Pembuatan paspor.
Surat Edaran Tentang KK
Selnjutnya yakni Buku Nikah, Ijazah atau Akte Kelahiran sebagai Syarat Membuat Paspor. Kenapa memerlukan hal tersebut? Bisa jadi untuk mencocokkan beberapa hal lainnya seperti nama ayah. Bisa dipilih salah satu, jika ada Ijazah tak perlu membawa serta buku nikah atau akte kelahiran. Serta ingat, yang penting adalah juga di-foto-copy.
Cara Membuat-Mengurus dan Pembuatan Imigrasi Paspor Online
Dunia yang kian berkembang dengan teknologi membuat kebutuhan Online di berbagai instansi juga perlu semakin dikembangkan, seperti untuk Pembuatan Paspor Indonesia. Saat ini sudah berkembang Imigrasi Paspor Online yang mendukung hingga memudahkan masyarakat dalam Pembuatan Paspor Online. Untuk Perpanjang Paspor bisa ajdi juga lebih mudah darisebelumnya.
Untuk lebih mudahnya, sebelum mendaftar secara online siapkan terlebih dahulu scan Syarat-syarat yang diperlukan. Syarat membuat Paspor yang di-scan adalah yang dalam bentuk hitam putih atau foto-copy, namun bisa juga scan berkas syarat yang asli jika dalam pendaftaran pembuatan paspor online membutuhkan copy-nya bisa dengan merubah gambar jadi black-white via corel draw atau alat edit lainnya.
Berikut ini secara singkat Langkah-langkah Mengurus-membuat Paspor Online:
Masuk website Imigrasi Paspor Online dengan bisa membuka dulu website resmi imigrasi.
Lakukan Pendaftaran secara Online. Pertama kita akan memasukkan nama, kebutuhan jumlah halaman paspor dan informasi diri lainnya.
Pada step Pembuatan Paspor Online yang ke-2 adalah memasukkan alamat lengkap dan informasi orang tua.
Langkah ke-3 Pembuatan Paspor Online iadalah masukkan berkas copy dan syarat lainnya.
Setelah itu akan masuk pemilihan tanggal kedatangan. Kelebihan dari Cara Membuat/Mengurus Paspor Online ini ialah bisa memilih kapan bisa datang ke kantor imigrasi. Bisa besok, lusa atau bahkan minggu depan.
Lalu jika sudah selesai semua, bisa buka email atau langsung klik di halaman akhir untuk melakukan print apa yang telah kita ketikkan dari nama pada step awal mengurus paspor.
Mulai akhir November 2013 Pemerintah sepertinya mulai menyosialisasikan pembayaran pembuatan paspor bisa lebih mudah di Bank. Mungkin ini cara Pemerintah untuk menghalau praktek percaloan di imigrasi.
Jadi, setelah melakukan print pada form dari pembuatan paspor online maka pada lembar yang di-print akan ada himbauan untuk melakukan pembayaran ke bank terlebih dahulu sebelum ke kantor imigrasi. Ke Bank bisa menunjukkan lembara yang telah di-print agar petugas bank bisa melakukan pengecekan untuk pembayaran. Setelah melakukan pembayaran, pihak bank akan memberikan bukti pembayaran.
Setelah mempunyai bukti pembayaran dan form dari online bisa langsung ke kantor imigrasi untuk melakukan proses selanjutnya. Mungkin salah satu kemudahan bagi yang menggunakan cara membuat paspor online bisa tak lama mengantri karena ada loket khusus Online dan TKI. Mungkin jika tak padat, maka tak lama mengantri di loket ini.
Di loket online akan diperiksa berkas-berkasnya beserta aslinya dan bukti pembayaran, mungkin khas-nya telah membayar dulu inilah yang mmebuat keistimewaan tersendiri. setelah syarat terpenuhi, akan ditanya ingin foto kapan yang bisa dijawab hari ini atau hari lain yang siap.
Setelah loket online selesai, akan menunggu untuk dipanggil loket selanjutnya (kalau di kantor imigrasi malang ialah loket 2). Setelah dipanggil yang tak cukup lama pula, akan diserahkan berkas bukti pembayaran-Form dari Online untuk minta nomoer antrian (kalau di kantor imigrasi kelas 1 malang di satpam, ada tulisan untuk pengambilan nomor antrian).
Setelah ambil nomor maka kita siap untuk malakukan foto, namun sebelum ke ruang foto perlu verifikasi/acc pembayaran di loket khusus. Setelah itu akan antri untuk foto, setelah melakukan foto aka nada sesi wawancara yang bisa disimpukan cukup sebentar jika berkas kita beres semua. Hal yang perlu diperhatikan disini adalah tulisan yang ada dari nama hingga alamat agar dapat dicetak dengan benar nantinya.
Setelah di sesi wawancara dan ada tanda tangan, lalu sebelum pergi akan diberitahu tanggal pengambilan Paspor. Maka datang pada hari yang telah ditentukan, ambil nomor antrian pengambilan paspor lalu ambil paspor. Sebelum perlu, kalau saya diminta untuk foto-copy terlebih dahulusebagian halaman yang ada di paspor saya untuk diserahkan kembali ke petugas. Selanjutnya, paspor sudah di tangan dan bisa digunakan untuk keperluan ke luar negeri.
Paspor Umroh, Online, tiga (3) suku kata nama dan Paspor Biasa
Kebutuhan paspor sebenarnya untuk berbagai macam keperluan, jika untuk Paspor Umroh memang ada sedikit perbedaan namun tak banyak mungkin hanya soal nama saja yang harus menyesuaikan dengan syarat umroh.
Paspor Umroh Online adalah paspor untuk umroh yang cara membuatnya menggunakan fasilitas online seperti yang telah dijelaskan di atas langkah-langkahnya. Hanya saja saat melakukan upload file scan, ada salah satu syarat yang dimasukkan jika nama kita hanya 1 suku kata.
Syarat tersebut adalah surat keterangan dari desa yang menyatakan misal nama A adalah anak dari B, dan B adalah anak dari C. Tiap desa mungkin berbeda bagaimana menulisnya namun dalam kandungan isinya menyatakan silsilah anak seperti penjelasan tadi secara ringkas. Upload file surat keterangan desa untuk penambahan nama ini bisa di upload di dokumen lain-lain, saya mengapload disitu karena dulu sepertinya tak menemukan pilihan surat keterangan desa untuk penambahan nama.
Mungkin sudah jadi kebijakan khusus, jika Paspor Umroh 3 Nama. Jadi paspor yang dicetak aka nada penambahan nama di halaman awal, atau nama sesuai KTP namun ada tambahan di halaman perubahan yang isinya tentang nama yang sudah 3.
Paspor Umroh Tiga Suku Kata membuat mereka yang telah mempunyai nama 3 suku kata akan lebih mudah tak perlu mengurus surat keteragan dari desa untuk menambah tiga suku kata sebegai syarat paspor umroh.
Paspor Umroh Dan Biasa Bisa jadi sama saja, namun yang membedakan mungkin adalah adanya penambahan nama bagi mereka yang kurang mencukupi syarat tiga suku kata. Maka bila masih satu nama dan ingin berangkat, mengurus suku kata dengan surat keterangan desa bisa jadi hal pen peru dilakukan awal dulu.
Bagaimana Anda menggunakan media sosial? Tak jarang banyak jawaban umum yang menggunakan media sosial untuk melakukan sosialisasi diri, menambah pertemanan, mencari hal baru hingga ada pula yang menggunakannya sebagai salah satu media berjualan online. Hiruk pikuk media sosial kian berkembang yang membuat penggunaannya pun bermacam-macam dari berbagai karakter penggunanya pula.
Media Sosial untuk Kepedulian Sosial
Media sosial yang berkembang dan makin banyak penggunanya dapat digunakan sebagai bentuk untuk menggalang kepedulian sosial. Seperti yang dilakukan sahabat saya Bangkitlahia Wira Egara atau bisa juga dipanggil Ega yang menggunakan media sosial untuk menggalang kepedulian untuk keponakannya Muhammad Asyam Raihan Muyashar atau Asyam yang sekarang berusia jalan 2 tahun.
Titik Balik
Kebanyakan dari kita akan merasa perlu punya peran akan hal yang kurang beruntung yang terjadi pada orang lain, pun begitu dengan sahabat saya Ega, ia menunjukkan rasa cintanya kepada Asyam dengan membuat grup di facebook lebih dari 1 tahun yang lalu dan saat ini sudah memiliki 6.700 lebih anggota grup.
Bayi Asyam yang lahir secara cesar pada sabtu pagi 23 Juli 2011 ini mengalami kelainan pada Jantungnya yang terasa sakit dan berdebar, berat badannya susah naik, sebagian organ tubuhnya berwarna biru hingga merasa cepat lelah. Ayah bayi Asyam bekerja sebagai pegawai honorer sedang ibunya merupakan karyawan klinik. Setelah mengalami beberapa kali pemeriksaan didapat bahwa bayi Asyam mengalami penyakit jantung bawaan yang pada sekat bilik kanan dan kiri mengalami kebocoran sehingga terjadi darah bersih dan darah kotor bercampur.
Arsyam harus dioperasi. Tangisan kesakitan yang dirasakan bayi ini mungkin akan menyentuh rasa kepedulian kita semua, termasuk Ega sang Paman. Kejadian ini membuat Ega menemukan titik baliknya. Ia memutuskan tidak larut dalam kesedihan namun bangkit dan melakukan sesuatu.
Di dalam grup yang dibuat Ega ini mengabarkan perkembangan dari Asyam dan juga upaya yang dilakukan untuk membantu bayi Asyam. Banyak doa ataupun support kepedulian dari berbagai pihak di media sosial terhadap bayi Asyam, jika di media sosial hanya dalam bentuk ketikan ucapan kepedulian namun selain hal itu mereka yang mengetahui hal ini juga ikut membantu dalam berbagai aksi penggalangan dana sebagai bentuk kepedulian sosial sebagai makhluk sosial. Acara penggalangan dana pun dibantu berbagai pihak untuk menggugah kepedulian khalayak ramai untuk ikut membantu meringankan beban keluarga segera melakukan operasi pada sang bayi.
Menggunakan Media sosial untuk menggalang kepedulian sosial memang hal yang baik, dengannya akan dapat menghimpun berbagai macam kalangan untuk lebih peka dan peduli pada orang lain. Seperti yang dilakukan Ega ini, berbagai macam pihak yang tersentuh hatinya turut membantu dalam melakukan penggalangan dana semampunya.
Titik Balik Menyelamatkan Jiwa Melalui Media Sosial
Acara car free day yang dikunjungi banyak orang untuk bersantai bersama keluarga dan sahabat pun menjadi tempat yang tepat melakukan aksi di dunia nyata untuk lebih melebarkan semangat kepedulian pada bayi Asyam. Anak-anak muda yang banyak membantu dalam kegiatan ini menyumbangkan berbagai macam aksi dari membuat wadah penggalangan dana, dance hingga menyumbang aksi band mereka lakukan. Hal ini membuat pengunjung acara selain menyumbang dananya juga dapat menikmati acara, konsep acara yang mampu menyentuh kepedulian masyarakat dengan berbalut acara yang juga menyenangkan bagi masyarakat bisa menjadi hal yang menarik.
Melihat hal ini tak dapat dipungkiri peran media sosial dalam menggalang kepedulian sosial kepada khalayak ramai cukup efektif menjaring banyak orang untuk terlibat, sehingga tak hanya kerabat atau sahabat dekat saja yang turut membantu namun banyak orang akan mendapat inspirasi untuk saling membantu karena kita hidup tak mungkin hanya sendiri namun perlu besosialisasi kepada yang lainnya.
Rasa iba dan kepedulian memang kadang bisa tumbuh dengan cara sendiri dalam diri seseorang yang melihat kesulitan orang lain, namun dengan melakukan secara bersama terkadang akan lebih memancing rasa kepedulian seseorang sehingga lebih keluar untuk membantu sesama. Untuk bayi Asyam kabar terakhirnya sudah dioperasi Rumah Sakit dan mulai stabil, kita doakan bersama semoga bayi nan mungil ini bisa sembuh.
Titik Balik Kehidupan
Dari kisah ini, penulis mengambil pelajaran yang berharga bahwa kita tidak pernah tahu masa depan seperti apa tapi kita bisa belajar dari pengalaman orang lain. Ega dan gerakan pada media sosial menginspirasi saya untuk tidak menunggu hal kurang beruntung menimpa saya untuk peduli sesama. [SH]